MAJAENGKA, fajarsatu.com – Keseriusan pemerintah Kabupaten Majalengka untuk mewujudkan program menciptakan satu desa satu sarjana setiap tahun seperti yang dijanjikannya saat masa kampanye, mendapat sambutan positif dari Universitas Sindang Kasih Majalengka (USKM). Dalam rapat koordinasi antar Pemkab Majalengka Bersama Dinas Pendidikan, para camat, perguruan tinggi dan Karang Taruna yang digelar hari Selasa tanggal 12 Agustus 2025 di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, USKM yang diwakili Dekan FKIP Arip Amin, M.Pd menyatakan dukungannya terhadap program tersebut.
“Dalam Rakor tersebut selain mewakili USKM, saya secara kebetulan dalam struktur kepengurusan Karang Taruna Kabupaten Majalengka sebagai Dewan Pakar. Sebagai akademisi tentunya kami sangat mendukung sekali dan siap berkolaborasi mewujudkan program pembentukan satu desa satu sarjana yang diluncurkan pemerintah Kabupaten Majalengka yang pimpin pasangan Drs H Eman Suherman, MM dan Dena Muhamad Ramdan,” jelas Arip Amin kepada awak media, kemarin.
Dikatakan Arip, peluncuran program satu desa satu sarjana yang akan mulai dilaksanakan tahun 2025 menunjukkan keseriusan Pemkab Majalengka untuk membangun sumber daya manusia dan membantu masyarakat kurang mampu dalam mengakses pendidikan tinggi. Dengan adanya program ini tentunya sangat menguntungkan bagi masyarakat dan daerah karena saat ini Kabupaten Majalengka merupakan salahsatu daerah yang tengah mengalami perkembangan pembangunan cukup pesat di bidang industri dan pembangunan bidang lainnya.
Ditegaskan Arip, perkembangan pembangunan daerah yang tidak diimbangi dengan pembangunan sumber daya manusia biasanya hanya akan melahirkan ketimpangan dan jarak yang semakin jauh antara ketersediaan lapangan kerja dan SDM. Dengan adanya program satu desa satu sarjana, maka diharapkan lapangan kerja yang ada di berbagai perusahaan yang berdiri di Majalengka dapat diisi oleh putra putri asli warga Majalengka, bukan diisi warga luar Majalengka karena alasan tidak memenuhinya kompetensi yang dibutuhkan.
Sementara itu Ketua Karang Taruna Kabupaten Majalengka, Adi Rodiansyah, S.Pd mengatakan, dalam rapat koordinasi tersebut ada 4 poin kesepakatan yang akan ditindaklanjuti pemerintah Kabupaten Majalengka melalui kolaborasi dengan semua pihak terkait. Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam mewujudkan program satu desa satu sarjana sebagai realisasi janji kampanye akan dilaksanakan mulai tahun 2025 sebagai upaya intervensi angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka dengan pendidikan, dan sebagai langkah tepat dan cepat dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia tentang rata-rata lama sekolah yang masih rendah di angka 7,5 tahun.
Menurut Adi, ppaya strategis yang akan dilaksanakan adalah melakukan up date kolom pendidikan pada Kartu Keluarga yang belum dirubah, kemudian mengatasi angka anak putus sekolah dan anak tidak sekolah dengan kesetaraan paket B dan paket C. Selanjutnya melakukan kolaborasi dengan beberapa kampus di Majalengka untuk mengakomodir kuliah gratis dengan skema KIP Kuliah 100%, beasiswa Yayasan Kampus , dana CSR dan Baznas.
Lanjut Adi, program ini berlaku bagi keluarga tidak mampu desil 1 data DTSN dan keluarga tidak mampu yang punya prestasi serta kuliah harus di kampus yang ada di Majalengka. Dalam rakor program satu desa satu sarjana beberapa pihak yang hadir antara lain Kepala Dinas Pendidikan selaku tuan rumah, Dinas Sosial, Disdukcapil, BPemdes , Bapedalitbang, Disbudpora, Tenaga Ahli Asda 2, Camat se-Kabupaten Majalengka, pihak perguruan tinggi dari UNMA, USKM, Politeknik Madira Indonesia, Instibunas dan Karang Taruna kabupaten. (eko)