KEJAKSAN, fajasatu- Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Giri Nata Kota Cirebon masih menunggu pemerintah untuk memberikan potongan harga bagi masyarakat di tengah pandemik Covid-19.
Direktur Utama PDAM Kota Cirebon, Sofyan Satari mengatakan, sejauh ini Pemkot Cirebon selaku pihak yang selama ini memberikan subsidi kepada masyarakat belum memberikan lampu hijau terkait dengan pemotongan harga atau diskon bagi masyarakat.
“Kebijakan untuk memberikan diskon masih menunggu kebijakan pemerintah karena tanggungan subsidi itu pemerintah,” ungkapnya saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (21/4/2020).
Lanjut dia, saat ini tarif sudah menganut subsidi silang dimana yang konsumen yang kuat mensubsidi konsumen yang lemah.
“Sekarang kita sudah terapkan subsidi silang dimana yang mampu mensubsidi yang kurang mampu,” jelasnya.
Selain dari itu, Opang sapaan akrabnya menuturkan, dari apa yang diterapkan oleh kalangan industri dan niaga dengan mengambil kebijakan membatasi kerja di kantor mempengaruhi terhadap pendapatan PDAM yang mengalami penurunan yang secara pasti hitungan belum dilakukan.
Namun, tambahnya, secara kasat mata saja pada saat April ini PDAM mengalami penurunan sebesar 20 persen.
“Banyaknya industri, tempat berbelanja dan restoran mengurangi jam operasional yang berpengaruh besar bagi pendapatan. Secara kasat mata saja untuk bulan ini kita mengalami penurunan pendapat sebesar 20 persen,” jelasnya.
Sementara itu, untuk Mei mendatang diprediksikan PDAM akan mengalami penurunan sebesar 30 persen.
“Untuk bulan mendatang kita sudah prediksikan akan mengalami penurunan pendapatan sebesar 30 persen,” ungkapnya.
Meskipun di tahun ini terjadi musibah nasional Covid-19, dirinya menjanjikan akan memenuhi target PAD sebesar Rp 2,1 miliar. “Kita bisa janjikan PAD bisa tercapai sebesar Rp 2,1 miliar,” tutupnya. (dave)