SUMBER, fajarsatu.- Belasan pedagang kelapa muda mendatangi kantor Kelurahan Watubelah untuk melakukan audiensi. Kedatangan mereka disebabkan tidak perbolehkannya untuk berdagang selama proses pengerjaan proyek sport centre Watubelah.
Para pedagang tersebut mempertanyakan akan kepastian bentuk pekarangan berdagang kepada pihak Kelurahan Watubelah.
“Yang dagang di situ sudah ada yang sampai 20 tahun, makanya kami ke sini buat nanyain kenapa harus ada larangan berdagang,” kata salah satu pedagang kelapa muda, Royman (49), Selasa (27/8/2019).
Ia yang sudah berjualan selama tujuh tahun itu tidak tahu lagi harus melakukan apa ketika adanya pelarangan untuk berjualan.
Lanjut dia, dari hasil pendapatan penjualan kelapa muda hanya mendapatkan Rp 70 ribu sehari setelah dihitung bersih.
“Saya sendiri sih udah jualan kurang lebih tujuh tahun, sehari juga kalau dihitung bersih cuma dapet Rp 70 ribu perhari, ” jelasnya.
Royman meminta kepada pemerintah untuk dapat memberikan jalan keluar atas pelarangan berjualan selama kelanjutan proses pengerjaan sport center Watubelah.
Pasalnya, ia harus menghidupi keluarganya yang selama hanya mengandalkan berjualan kelapa muda.
Sampai berita ini diturunkan belum ada statement apapun baik dari pihak kelurahan maupun pihak lainnya. (FS-7)