GUNUNG JATI, fajarsatu – Masuknya wilayah Kabupaten/Kota Cirebon kedalam zona biru Covid-19 yang diliris Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pihak Keraton Kanoman akan melaksanakan acara Tradisi Grebeg Syawal (Syawalan) yang dilaksanakan di Komplek Pemakaman Sunan Gunung Jati, Minggu (1/7/2020).
Hal ini disampiakan oleb juru bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina saat dikonfirmasi fajarsatu.com melalui sambungan telepon, Sabtu (30/5/2020).
“Kami akan tetap melaksanakan tradisi grebeg syawal, tapi dengan berbagai pembatasan, seperti jumlah keluarga kraton yang ikut kegiatan itu juga akab dibatasi,” ujar Arimbi.
Dikatakannya, meski tetap dilaksanakan, pihaknya akan selalu memperhatikan protokol kesehatan seperti social distancing maupun pysical distancing.
“Kami juga tetap akan mempethatikan protokol kesehatan sepeti social distancing dan pysical distancing dan kami juga akan menyedikan tempat cuci tangan sebelum masuk ke komplek pemakaman,” katanya.
Tradisi grebeg syawal sendiri, lanjut Arimbi, tidak dilaksanakan seperti biasanya, dan sekarang dilaksanakan dengan sistim tertutup artinya diupayakan tidak ada kontak langsung dengan masyarakat.
“Seminimal mungkin tidak ada kontak dengan masyarakat, setelah selesai kami juga akan segera meninggalkan kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati,” katanya.
Disinggung mengenai masyarakat yang akan datang, Arimbi mengatakan pihaknya tidak bisa melarang masyarakat yang akan datang, kedatangan masyarakat sendiri adalah sama untuk berziarah ke makam leluhurnya.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah unuk menghindari kerumunan,” tambahnya. (dkn)