MAJALENGKA, fajarsatu – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Majalengka, H. Alimudin mengkhawatirkan penyebaran virus itu terjadi di lingkungan keluarga.
Kondisi itu pernah terjadi di Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Majalengka ketika isteri, suami dan anaknya tertular virus Corona. Namun saat ini sudah sehat dan bisa beraktivitas kembali.
“Di saat melonjaknya kasus positif, transmisi Covid-19 yang mengancam unit sosial terkecil, atau istilahnya populernya klaster keluarga mulai bermunculan,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ini, Rabu (9/9/2020).
Menurut Ali, penyebab klaster keluarga terjadi ketika salah satu anggota keluarga terinfeksi virus. Lalu ia menularkan ke anggota keluarga lainnya sehingga satu rumah tangga tertular Covid-19 ketika berada di rumah sendiri.
Ali menyebut kenapa klaster keluarga lebih berbahaya? karena segala kebijakan, protokol kesehatan dan sistem monitoring yang diterapkan pemerintah, itu tak bisa menahan transmisi virus ke lingkungan terkecil dalam keluarga.
Bukan hanya itu, lanjut ali, klaster keluarga juga terjadi karena kultur sosial bangsa Indonesia yang mengutamakan silaturrahmi. Bisa saja transmisi terjadi satu keluarga ke keluarga lainnya, yang pada akhirnya mempercepat penularan semakin masif.
“Contoh nyata di Kabupaten Bogor itu ada 1 RT yang hampir seluruh warganya positif Covid-19, dan itu yang kami hindari,” katanya.
Jika sudah terkonfirmasi positif, kata dia, hal yang diperburuk jika warga yang bergejala itu tidak melakukan test swab karena takut stigma, takut dikucilkan oleh masyarakat. Namun pada akhirnya berperan sebagai spreader.
“Aktivitas warga yang menyebabkan terjadinya klaster keluarga itu saat membiarkan anak-anak bermain di lingkungan rumah tidak menerapkan protokol kesehatan. Lalu kegiatan kumpul keluarga dan melakukan liburan, piknik atau jalan-jalan ke tempat publik yang ramai,”paparnya.
Guna mencegah penyebaran terjadinya klaster keluarga, kata dia, selain upaya yang dilakukan pemerintah melakukan tes swab massal dan menerapkan protokol kesehatan.
Ali juga meminta warga dan invidividu patu pada protokol kesehatan. Serta menjalankan Protokol VDJ (Ventilasi-Durasi-Jarak).Selektif saat menerima kunjungan orang lain, lakukan silaturahmi secara online, diam di rumah, jangan jalan jalan atau liburan terlebih dahulu. (gan)