SUMBER, fajarsatu.- Panen padi adalah salah satu kegiatan yang paling ditunggu para petani, terlebih hasil panen ini akan menenukan hasil pada setiap masa tananam.
Namun dibalik kebahagian panen, ada penyakit yang mengancam warga masyarakat sekitar akibat pembakaran jerami yang dilakukan dalam jumlah besar.
Dampak dari pembakaran jerami yang dihasilkan dari mesin perontok padi mengancan sejunlah wilayah di Kabupaten Cirebon seperti Gegesik, Kaliwedi, Susukan, Arjawinangun dan beberapa wilayah lainnya di Kabupaten Cirebon.
S.Sandi Wiranata selaku warga sangat menyayangkan pembakaran jerami dalam jumlah besar tersebut karena selalu berulang kejadian nya dari tahun ke tahun.
“Menjelang panen raya tiba ancaman penyakit infeksi saluran pernafasan mengancam masyarakat wilayah kecamatan gegesik,kaliwedi,susukan arjawinangun dan sekitarnya ini dampak dari pembakaran sisa jerami padi yang menjadi serbuk dgn penggunaan mesin perontok padi dalam jumlah besar,” ujar Sandi, saat dikonfirmasi fajarsatu.com, Kamis (5/9/2019).
Sandi menduga, tidak adanya perhatian dari dinas terkait dengan adanya pembakaran sisa jerami padi yang dapat menggangu pengguna jalan, karena asap yang dihasilkan dari pembakaran menggangu jarak pandang dan dapat meninbulkan penyakit Isfa.
“Tidak adanya upaya penyuluh dalam memanfaatkan sisa hasil panen menjadi masalah tersendiri terlebih dengan penggunaan mesin perontok padi saat panen jerami menjadi serbuk, padahal jerami padi bisa di manfaatkan untuk pakan ternak waktu panen masih konvensional tidak menggunakan mesin perontok,” jelasnya.
Permasalahan pembakaran jerami dalam jumlah besar ini, menurut Sandi, harus menjadi pekerjaan rumah bagi dinas terkait dalam memberikan solusi pada petani saat musim panen tiba.
“Pembakaran sisa jerami di siang hari sangat membahayakan yang bisa menyebabkan kebakaran apalagi musim ini kemarau nya terbilang cukup panjang dan angin berhembus cukup kencang. Akibat pembakaran sisa jerami ini dapat merusak lapisan ozon dan menyebabkan suhu udara panas dan merusak oksigen di udara,” ucapnya. (FS-5)