KESAMBI, fajarsatu – Kabar duka kembali menyelimuti Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon. Rohaetin, satu tenaga kesehatan (nakes) yang sehari-hari bekerja sebagai perawat HCU RSD Gunung Jati telah dinyatakan meninggal dunia di RSUP Fatmawati Jakarta sekira pukul 06.00 WIB.
Berdasarkan press release yang diterima dari RSD Gunung Jati, sebelumnya almarhumah telah dilakukan isolasi sejak 23 Oktober 2020 setelah dilakukan pemeriksaan Swab Test pada 20 Oktober lalu.
Namun akibat kondisi semakin memburuk pasca melahirkan anak ketiga, nyawa almarhumah tidak tertolong.
Meninggalnya seorang nakes di RSD Gunung Jati ini dibenarkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesahatan (Dinkes) Kota Cirebon, Sri Laelan Erwani.
“Benar adanya, almarhum terpapar Covid-19 dengan kehamilan, post op SC, keadaan semakin memburuk, yang kemudian dirujuk ke RS Fatmwati, Jakarta,” kata Sri, Kamis (5/11/3020).
Dikatakannya, bukan hanya perawat yang terkonfirmasi Covid-19, suami almarhumah juga terkonfirmasi Covid-19 yang sekarang ini menjalani isolasi mandiri di Hotel Ono’s Kota Cirebon
Menurut Sri, hasil pertama test swab bayi yang dilahirkan almarhumah negatif dan saat ini masih menjalani test swab ke dua. “udah-mudahan tes ulang tetap negatif,” ujar Sri.
Terpisah Wali Kota Cirebon, H. Nashrudin Azis menyatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon mengucapkan rasa bela sungkawa atas gugurnya salah satu nakes dari RSD Gunung Jati.
“Saya sedih dan turut berduka cita, tenaga kesehatan yang meninggal ini adalah meninggal jihad karena dalam melawan Covid-19,” ungkap Azis.
Azis berpesan agar tenaga kesehatan yang lain untuk tidak mengendorkan semangat memerangi Covid-19. “Saya mohon, untuk seluruh tenaga kerja jangan mengendorkan semangat dalam mengatasi dan berperang melawan Covid-19,” pungkasnya. (irgun)