CIREBON, fajarsatu.- Kasus penusukan berujung kematian yang menimpa santri Pesantren Husnul Khotimah yang terjadi pada Jum’at malam (06/09/2019) di Jalan Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon oleh sejumlah orang, membuat beberapa pihak mengutuk peristiwa tersebut.
Begitu pun seperti yang disampaikan Forum Aksi Solidaritas Santri, melalui juru bicaranya Agung Nur Alam.
Pihaknya mengutuk keras pelaku pembunuhan terhadap santri yang diketahui sebagai penghafal Alquran tersebut.
“Kami meminta pelaku untuk secepatnya bisa menyerahkan diri, karena kami nilai pelaku sudah menumpahkan darah seorang muslim dengan tidak benar,” kata dia saat menggelar musyawarah bersama sejumlah aktivis dan juga Ormas di Masjid Al-Barokah Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon, Sabtu (07/09/2019) dini hari.
Ia pun berharap agar pemerintah dapat lebih memperhatikan keberadaan premanisme.
Selain itu, ia pun mengkritik keras adanya minuman keras dan obat-obatan terlarang. Karena minuman keras dan obat-obatan akan mempengaruhi perilaku seseorang.
“Pihak keamanan harus bersungguh-sungguh dalam melakukan razia, kalau dibiarkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi seperti ini lagi,” ujarnya.
Pihaknya pun akan merencanakan hearing dengan Pemerintah Daerah Kota Cirebon terkait penanganan bentuk premanisme di Kota Cirebon.
“Bila keputusan pada musyawarah kali ini diputuskan untuk hearing, kita pun akan secepatnya melakukan hearing dengan Pemerintah Kota Cirebon,” tutupnya. (FS-7)