MUARA ENIM, fajarsati – Usai dilantik, Bupati Muara Enim, H. Juarsah berjanji akan mengsejahterakan para guru, terutama para guru honorer di Kabupaten Muara Enim.
Hal ini diungkapkannya kepada awak media dalam kegiatan Konferensi PGRI Kabupaten Muara Enim XXII di Griya Serasan Sekundang, Selasa (15/12/2020).
Kegiatan tersebut mengusung tema “Dengan semangat konferensi PGRI, Kita Wujudkan PGRI sebagai Organisasi Profesi dan Perannya Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Masa Covid-19 abad XXI.
Dalam sambutannya, Plt Ketua PGRI Muara Enim, Jumran menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati Muara Enim, Juarsah atas dilantiknya dari plt bupati menjadi bupati definitif minggu lalu.
“In sya Allah sesuai dengan kesepakatan maka Januari pembelajaran akan dilakukan tatap muka dalam pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya.
Selintas, Jumran juga menyampaikan langsung dihadapan bupati Muara enim, terkait salah satu aset PGRI yaitu Gedung Mess PGRI perlu untuk direhab. Ia memohon kepada bupati untuk menganggarkan dana rehab gedung tersebut.
Bupati Muara Enim, H. Juarsah terlihat bahagia bisa bertatap muka dengan para guru, terkhusus para pengurus PGRI.
Dikataannya, pada 2021 mendatang untuk guru honor, Pemerintah Kabupaten Muara Enim akan menambah pendapatan mereka senilai Rp 200 ribu per bulan.
“Untuk menciptakan putra-putri bangsa yang cerdas cemerlang maka tenaga pendidik haruslah diperjuangkan dan disejahterahkan. Kedepannya, semoga PGRI ini dapat bersinergi atau menjadi patner kerja yang baik, demi terwujudnya kader-kader bangsa yang unggul dan berkualitas serta berdaya saing, saya berjanji akan sejahterakan para guru,” tegas Juarsah.
Terpisah, Ketua Dewan Pendidikan dan Anggota Penasehat PGRI Muara Enim periode 2015-2020, Sartimin mengatakan, PGRI ini merupakan organisasi profesi sekaligus organisasi perjuangan, keduanya merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
“PGRI ini berdiri seratus hari setelah kemerdekaan. Oleh karena itu unsur profesi dan unsur perjuangan ini jangan ditinggalkan, Pengurus PGRI Kabupaten Muara Enim ini selalu diperhitungkan sehingga sering kali mereka sekaligus menjadi pengurus tingkat provinsi,” paparnya.
Sartimin melanjutkan, nasib para guru akan selalu menjadi prioritas perjuangan, terutama hal-hal yang menyangkut kesejahteraan mereka. (vian)