CIREBON, fajarsatu.– Gencarnya pemberitaan mengenai penikaman terhadap seorang santri di jalan Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon hingga berujung kematian, membuat penganat hukum buka suara terkait dengan keamanan bagi Kota Cirebon.
Diungkapkan pengamat hukum, Bayu Kresnha Adhiyaksa, SH, dirinya mengapresiasi atas tindakan cepat pihak kepolisian yang sigap dalam menemukan pelaku kejahatan tersebut.
Akan tetapi, Bayu sapaan akrabnya menitipkan pesan dan kritik yang di antaranya kedepan untuk menghindari hal yang serupa agar tidak terulang kembali, perlu adanya koordinasi yang aktif antara Pemkot Cirebon dengan pihak kepolisian untuk menciptakan keamanan bagi masyarakat Kota Cirebon.
“Contoh sederhananya adalah dengan melakukan patroli di setiap waktu, seperti melakukan patroli yang diatur secara detail terkait dengan penempatan personel yang cukup untuk bisa menciptakan situasi yang aman guna mencegah tindakan serupa terjadi kembali,” ucapnya, Senin (9/9/2019).
Bahkan, menurutnya, perlu adanya penguatan siskamling di setiap wilayah agar dapat membantu pihak kepolisian dalam menjaga keamanan.
“Kegiatan seperti patroli tersebut jangan hanya dilakukan secara isidentil yang karena adanya tindak kejahatan saja, lebih baik harus dilakukan secara rutin, ” terangnya.
Kemudian ketika ditanya soal target pemerintah Kota Cirebon untuk mendatangkan sebanyak dua juta wisatawan baik domestik maupun internasional, dirinya buka suara mengenai hal tersebut.
Dikatakannya, terkait dengan insiden tersebut akan berpengaruh terhadap target kunjungan wisatawan yang ditetapkan pemerintah Kota Cirebon.
“Tentu itu akan mempunyai dampak pasca kejadian penusukan yang berakhir pada kematian itu bagi pariwisata Kota Cirebon, ” ujarnya.
Dampak yang akan berpengaruh terhadap value pariwisata di Kota Cirebon disebutkannya karena kurangnya rasa aman kepada wisatawan dan khusunya masyarakat Kota Cirebon karena khawatir hal tersebut akan menimpa mereka.
“Kekhawatiran tersebut dapat berdampak pada menurunnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon,” tutupnya. (FS-7)