Oleh: Syamsudin Kadir
(Penulis 36 Buku dan Ribuan Artikel di berbagai Media Massa dan Media Online)
SALAH satu potensi unggulan Kota Cirebon adalah Pariwisata. Basisnya numpuk alias begitu banyak. Kalau disebut satu persatu tentu tak cukup. Atau ada yang mampu menyebut seluruhnya? Boleh juga. Silahkan disebut saja. Saya hanya menyebut sebagiannya. Seperti peninggalan sejarah, budaya, seni, kuliner, religi, ekonomi kreatif, fachion dan sebagainya.
Selain itu, ada potensi alam yang cantik dan oke punya. Ada Kejawanan, Taman Kota dan sebagainya. Secara khusus, potensi Kejawanan sangat luar biasa. Pantai yang rata dan cukup panjang, ombak laut yang aduhai di hampir setiap waktunya, dan sensasi pemandangan di momentum tertentu seperti pagi dan sore juga malam bakal menjadi daya tarik yang sangat menjanjikan.
Saya membayangkan di Kejawanan ada pusat olahraga, kuliner, ekonomi kreatif, studi pembuatan film, pementasan seni-budaya, aula seminar wirausaha, museum kebudayaan, masjid, home stay dan pusat belanja. Lalu, dibangun pula jalan layang sekitar 500 meter dari mulut pantai hingga ke tengah laut. Bagi yang pernah berkunjung ke Bali, terutama Bandara Ngurah Rai, pasti bisa membayangkan apa yang saya maksudkan ini.
Bakal makin menarik manakala di tengah laut dibangun pusat kegiatan berbasis bahari. Misalnya, tempat penyewaan perahu, spead bod, dan serupanya yang bisa disewa pengunjung untuk menikmati keindahan laut dan bibir pantai. Bagi yang suka di dunia perfilman juga bisa disediakan studio. Atau mungkin juga dibuat kolam renang berbasis laut. Mungkin mirip akuarium begitu.
Hal lain, di tengah laut juga bisa dibangung pusat informasi dan pemberitaan. Saya membayangkan, ada stasion TV yang berkantor di tempat ini. Latar berita dan informasi sehari-hari adalah laut dan pantai dengan segala daya tarik dan keindahannya. Lalu, setiap pagi dan sore juga malam harinya, siapapun bisa berkunjung dan menikmati indahnya pemandangan di sekitar pantai dan tengah laut.
Lalu ada juga taman kota. Saya membayangkan taman kota dibikin lebih apik dan menarik. Di situ tersedia tempat duduk, meja, dan akses internet gratis. Di setiap pojoknya terdapat cemilan dan minuman gratis yang berasal dari para dermawan yang ikhlas menderma kelebihan hartanya. Sehingga setiap ada yang berkunjung atau lewat di sekitaran taman semakin tertarik dan mendapatkan perhatian.
Hal lain yang tak kalah pentingnya, di setiap taman kota terdapat bunga-bunga indah yang menarik sehingga bisa menghilangkan kebosanan dan kepenatan. Lelah dan letih pun hilang manakala menengok ke taman ini. Bila memungkinkan, setiap taman mesti aman dari hujan dan panas matahari. Itu berarti dimana meja, kursi dan bangku yang tersedia mesti dilengkapi dengan atap yang aman. Di sini rasa memiliki kota bakal timbul.
Agar lebih aman dan nyaman, di setiap taman dipasang CCTV. Atau bila perlu terdapat tim khusus yang melayani pengunjung yang membutuhkan bantuan. Dalam beberapa menit, secara selang-seling atau bergantian ada tim keamanan yang terus memantau dan memastikan pengunjung atau yang sekadar lewat aman dan nyaman dari berbagai gangguan yang tak diinginkan.
Saya membayangkan, potensi semacam ini bakal menjadi daya tarik tersendiri bagi Kota Cirebon. Kejawanan dikelola secara apik sebagai kawasan tujuan wisata bahari. Mengenai hal ini kita bisa tengok pantai Losari di Makasar, beberapa destinasi pantai di Bali dan Manggarai Barat-NTT, serta Batam dan sebagainya. Sehingga pengunjung dari berbagai kota dan luar negeri pun bila hendak berwisata mereka langsung ke Cirebon. Ya langsung ke Kejawanan. Bercumbu dengan Kejawanan yang makin cantik.
Taman Kota menjadi tempat bagi warga untuk istirahat sejenak atau menghibur diri di tengah-tengah berbagai aktivitas rutin yang melelahkan dan membosankan. Mungkin dibuat juga taman jomblo, taman lansia dan taman bahagia.
Mungkin terlihat sepele, tapi ini bakal menarik bagi semua kalangan, terutama anak-anak muda. Di setiap taman kota disedikan lemari buku juga sesuatu yang unik dan menarik. Agar pada saat ke taman kota, sembari berfoto ria di taman dan sekitarnya juga bisa bercumbu dengan beragam buku.
Kuncinya adalah kerjasama yang baik semua elemen. Secara praktis, ke depan Kota Cirebon butuh pemimpin yang visoner. Mampu memandang ke masa depan jauh. Bahasa anak mudanya, kekinian sekaligus futuristik.
Namun ia tetap memiliki visi kepemimpinan yang konektif dengan potensi alam dan jiwa zaman. Kota Cirebon butuh sosok yang berjiwa entrepreneur dan konsen pada ekonomi kreatif sebagai jawaban atas meningkatnya jumlah kaum milenial yang gandrung dengan ekonomi kreatif dan dunia digital. Sektor pariwisata adalah sektor yang menjanjikan.
Memang tak perlu menyalahkan mereka yang sudah berlalu memimpin. Cukup hadir atau menghadirkan pemimpin yang mampu menjalankan mandat. Atau paling tidak bisa mengilhami stakeholder untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan. Konteksnya adalah solusi atau jalan keluar. Adapun kontestasi politik, itu hanya satu langkah yang boleh dipilih namun itu bukan satu-satunya. Walaupun jalan itu, dalam konteks trend perubahan di masa depan, jalur politik adalah penting.
Apapun pilihannya itu sah-sah saja. Namun yang lebih penting dari semua itu adalah tindakan nyata. Potensi alam dan kota ini dikelola secara baik dan kreatif sehingga berdampak baik bagi kehidupan warga.
Dalam bahasa yang sederhana, karena pengelolaan potensi kota dengan baik bakal mampu memajukan kota dan mensejahterakan warganya. Ini memang hanya membayangkan atau memprasangkakan sebuah kota yang kaya potensi. Tapi bukan kah Tuhan bakal mewujudkan sesuatu sesuai prasangka hamba-Nya? (*)