KEJAKSAN, fajarsatu – Komisi III DPRD Kota Cirebon melaksanakan rapat dengar pendapat bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cirebon yang berlangsung di ruang rapat DPRD, Jumat (19/2/2021).
Rapat dengar pendapat itu membahas tentang persiapan babak kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2021 dan Porda Jawa Barat 2022.
Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, dr. Tresnawaty, SpB mengatakan, Kota Cirebon akan menjadi tuan rumah BK Porda Jawa Barat pada tahun ini.
Ada enam cabang olahraga (cabor) yang akan melangsungkan pertandingan untuk BK Porda Jabar di Kota Cirebon, yakni panahan, bisbol, sofbol, tarung drajat, tenis lapang dan bulutangkis.
Tresnawaty menilai, perheletan BK Porda Jawa Barat di Kota Cirebon bisa menjadi momentum untuk meningkatkan prestasi dan ekonomi.
“Adanya pelaksanaan BK Porda ini tentu mengundang banyak orang ke Kota Cirebon, semisal cabor panahan diikuti 27 daerah di Jawa Barat. Mereka akan datang ke Kota Cirebon untuk melangsungkan pertandingan selama BK Porda, belum lagi dari lima cabor lainnya. Berapa ratus orang yang datang ke sini,” kata Tresnawaty seusai rapat dengar pendapat bersama KONI Kota Cirebon.
Selain sukses sebagai tuan rumah BK Porda Jawa Barat, Tresnawaty juga menginginkan KONI Kota Cirebon bisa meningkatkan prestasinya di Porda Jawa Barat 2022.
“Kita tidak hanya fokus sebagai pelaksanaan hajat (BK Porda). Harus ada prestasi dari 44 cabor yang diikut sertakan di Porda nanti,” katanya.
Tresnawaty menyebutkan, anggaran untuk BK Porda pada 2017 sebesar Rp 2,5 miliar. Ia berharap, KONI Kota Cirebon bisa mendapatkan anggaran yang ideal untuk perhelatan BK Porda tahun ini.
“Sekarang dengan empat tahun lalu sudah sangat berbeda. Saya kira wajar kalau KONI meminta lebih,” kata Tresnawaty.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Cirebon, Hj. Wati Musilawati mengatakan, KONI Jawa Barat belum menerbitkan jadwal resmi tentang pelaksanaan BK Porda yang digelar pada tahun ini.
Kendati demikian, Wati mengaku persiapan perhelatan BK Porda harus dilakukan, baik sosialisasinya maupun anggarannya.
“Cirebon termasuk tuan rumah. Untuk soal anggaran, tentunya kita akan kroscek ke masing-masing cabor, kebutuhannya berapa dan bagaimana. Nanti kita akan ajukan ke pemerintah kota. Seandainya tidak memungkinkan, kita akan gunakan anggaran rutin tahun 2021,” kata Wati. (irgun)