SUMBER, fajarsatu – 2.400 personel gabungan dikerahkan dalam Operasi Ketupat Lodaya 2021 di wilayah hukum Polresta Cirebon. Para petugas disiapkan untuk menindaklanjuti larangan mudik Hari Raya Idul Fitri dan upaya pengendalian penyebaran Covid-19.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M. Syahduddi mengatakan, operasi tersebut dilaksanakan mulai tanggal 6 sampai dengan 17 Mei 2021. Sasaran utamanya adalah mencegah masyarakat untuk melaksanakan mudik Lebaran tahun 2021.
“Totalnya ada 2.400 personel gabungan yang dilibatkan dalam Operasi Ketupat Lodaya 2021. Terdiri dari 900 personel Polri dan sisanya dari Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Dishub, Satpol PP, Dinkes, dan lainnya,” kata Syahduddi saat ditemui usai Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2021 di Mapolresta Cirebon, Rabu (5/5/2021).
Ia mengatakan, para personel gabungan tersebut akan disiagakan di 16 posko yang tersebar di wilayah hukum Polresta Cirebon. Seluruh posko tersebut terdiri dari satu posko utama, dua posko pelayanan, empat posko pengamanan, dan 9 posko penyekatan.
Menurutnya, satu posko penyekatan berada di jalur tol yakni GT Palimanan Tol Cipali dan 8 posko lainnya tersebar di sepanjang jalur arteri Kabupaten Cirebon. Seluruh posko itupun dipastikan dijaga selama 24 jam oleh petugas gabungan secara bergiliran.
“Posko penyekatan disiapkan di wilayah Kabupaten Cirebon yang berbatasan langsung dengan daerah sekitar dan provinsi tetangga. Ini untuk mengantisipasi adanya masyarakat yang nekat melaksanakan mudik,” ujar Syahduddi.
Pihaknya juga telah menggelar simulasi penyekatan yang dilaksanakan petugas gabungan dari Polresta Cirebon, Dishub, BPBD, dan lainnya, terdahap kendaraan masyarakat yang kedapatan melaksanakan mudik di GT Palimanan Tol Cipali.
Kendaraan berpelat nomor dari luar Cirebon akan diberhentikan kemudian ditanyakan daerah asal dan tujuannya. Selanjutnya petugas memasang stiker khusus di kendaraan tersebut dan langsung memutarbalikkan ke daerah asalnya.
Bahkan, petugas juga akan mengawalnya menggunakan kendaraan patwal untuk dikeluarkan melalui pintu tol terdekat. Pengawalan tersebut dilakukan karena pintu tol terdekat dari GT Palimanan Tol Cipali jaraknya sejauh 1 kilometer. Hal itu juga diperlukan untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut benar-benar memutar balik.
“Setiap titik penyekatan dijaga personel gabungan yang bertugas secara bergantian setiap 8 jam, sehingga titik penyekatan ini 24 jam. Kami siapkan jumlah yang banyak untuk memaksimalkan penyekatan,” kata yahduddi. (dkn)