Senin, 18 Agustus 2025
  • Login
fajarsatu.com
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
fajarsatu.com
No Result
View All Result

Keserakahan Berujung Bencana

Admin
14/06/2021 22:37
in Opini
0
Keserakahan Berujung Bencana

Foto: Ist/net

Share on FacebookShare on Twitter

Work online and earn real money

Oleh: Ine Wulansari
(Pendidik Generasi)

BANJIR adalah bencana alam yang terjadi akibat banyak faktor. Salah satunya disebabkan aliran air yang tersumbat hingga volume air meningkat dan meluap. Penyebab lainnya, terjadinya curah hujan yang tinggi, dan faktor manusia dengan kebijakannya di level negara, seperti alih fungsi lahan menjadi pemukiman mewah, perkebunan sawit, mall, industri dan sebagainya, baik di perkotaan maupun pedesaan.

Di Jawa Barat sendiri, tepatnya di  Desa Lengkong Kecamatan Bojongsoang dan sekitarnya, mengalami banjir. Penyebabnya yaitu, alih fungsi lahan untuk pembangunan perumahan elit Podomoro. Peristiwa ini disikapi anggota Komisi C dan Ketua Fraksi NasDem Kabupaten Bandung, Toni Permana.

Akibat pengurungan lahan yang dilakukan Podomoro,  lahan-lahan yang sebelumnya merupakan daerah resapan air, yang kini jumlahnya kian sedikit bahkan hampir hilang. Sehingga tak mampu menampung debit air dan meluap ke perkampungan warga sekitar. Toni meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bandung, untuk meninjau ulang perizinan proyek Podomoro, karena dampak yang ditimbulkan sangat merugikan masyarakat.

Alih fungsi lahan menjadi pemukiman tanpa memperhatikan dampak yang ditimbulkan, menjadi hal yang lumrah jika pengembang perumahan adalah korporasi. Uang menjadi alat kekuasaan dalam mempengaruhi kebijakan, padahal sejak awal sudah terjadi kontroversi di kalangan masyarakat dengan proyek pembangunan ini. Akan tetapi proyek tersebut terus berjalan walaupun syarat perizinan belum terpenuhi seluruhnya.

Bacajuga

SMAN Talun Hanya Mimpi?

Apakah ini Ramadhan Terakhir Kita?

RLS dan IPM

Dampak dari alih fungsi hutan bisa berlaku dalam jangka pendek dan jangka panjang.  Jangka pendek: berkurangnya area resapan air, udara tercemar, hutan gundul, ekosistem tidak seimbang. Jangka panjangnya: bencana alam yang terus-menerus, baik kekeringan, banjir, longsor, gempa, dan krisis air berkepanjangan. Inilah dampak yang ditimbulkan manusia melalui aturan yaang dilegalkan negara terhadap para korporat bermodal besar karena landasan kapitalisme.

Kapitalisme yang menguasai dunia saat ini memiliki tabiat merusak dengan kebebasan berperilakunya. Siapapun yang mengadopsi paham ini, cenderung mengedepankan keuntungan dan manfaat.

Berbeda jika masyarakat ada dalam sistem Islam. Perhatian serta mekanisme pemimpinnya mengatur urusan publik begitu rinci dan Islam datang untuk memberi rahmat bagi alam semesta. Islam mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan alam dengan seperangkat aturan dan mekanisme terpadu, terukur, dan komprehensif.

Tata kelola lingkungan bukanlah hal yang sulit dilakukan negara. Ada kiat-kiat khusus dan rambu-rambu tegas agar kelestarian alam terjaga, ekosistem terlindungi, kemaslahatan terpenuhi, yaitu dengan cara:

Pertama, Islam mengatur kepemilikan individu, umum, dan negara. Dengan pengelompokan kepemilikan harta, negara akan mengatur dan menetapkan kebijakan sesuai kepentingannya. Misal hutan dan keanekaragaman hayati tidak boleh dikuasakan kepada individu atau swasta. Sebab hutan merupakan harta milik umum. Sebagaimana sabda Nabi Saw.

Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, api, dan air. (HR. Abu Daud dan Ahmad)

Kedua, Islam mengajarkan mencintai alam dan lingkungan. Sekalipun dalam kondisi peperangan. Abu Bakar ra. berpesan ketika mengirim pasukan ke Syam:

“…Dan janganlah kalian menenggelamkan pohon kurma atau membakarnya. Janganlah kalian memotong binatang ternak atau menebang pohon yang berbuah. Janganlah kalian meruntuhkan tempat ibadah. Janganlah kalian membunuh anak-anak, orangtua, dan wanita.” (HR. Ahmad)

Hadits di atas menunjukkan bahwa Islam benar-benar mengarahkan kepada kaum muslim untuk bersikap hati-hati terhadap alam dan lingkungan sebagai bagian penting yang harus dijaga seperti halnya jiwa tak berdosa seperti anak-anak dan kaum wanita di luar medan jihad.

Ketiga, Islam mengenal konsep perlindungan lingkungan hidup atau  Hima. Yakni kawasan tertentu yang di dalamnya ada sejumlah larangan untuk berburu dan mengeksploitasi tanaman.

Keempat, Islam mendorong aktivitas tanah mati. Dengan pemberdayaan tanah mati, masyarakat dapat mengelolanya dengan menanaminya. Rasulullah Saw. bersabda :

“Siapa saja yang menghidupkan tanah mati maka tanah itu miliknya dan orang yang memagari tidak memiliki hak setelah tiga tahun. “ (HR. Abu Daud)

Kelima, negara akan melakukan penghijauan dan reboisasi dalam rangka menjaga fungsi pohon dan hutan.

Keenam, negara akan memetakan, mengkaji, dan menyesuaikan pembangunan infrastruktur dengan topografi dan karakter alam wilayah tersebut.

Begitulah indahnya Islam mengatur setiap urusan manusia, alam semesta, dan kehidupan. Aturan yang lahir dari Allah Yang Maha Pencipta segala sesuatu. Islam dengan kebijakan sempurna menjaga dan melindungi alam semesta dari berbagai kerusakan yang ditimbulkan akibat kelalaian dan keserakahan manusia.

Sungguh, Allah telah memberikan rahmat bagi negeri ini berupa kekayaan alam dan keindahannya. Jika Islam dan aturannya tak menjadi pedoman dalam kehidupan, maka keberkahan yang telah Allah amanahkan akan terasa jauh bahkan hilang.

Sudah saatnya kita kembali kepada Islam dan aturannya yang sempurna. Menjaga seluruh alam semesta dengan sebaik-baiknya dan menjauhkan berbagai kerusakan dan bencana.

Bencana yang datang silih berganti, kesengsaraan yang terus-menerus dirasakan rakyat, tak lepas dari kezaliman yang kian menguat.  Dengan mengembalikan kehidupan  Islam dan aturannya melalui tegaknya kepemimpinan Islam.

Wallahu a’lam bish shawab.

Catatan: Isi di luar tanggung jawab redaksi

Tags: BanjirBencanaKeserakahanOpini

Related Post

PR Besar KDM-Erwan
Opini

Perubahan APBD, Demi Kesejehtaraan Masyarakat

Admin
15/08/2025 09:05
Refleksi Akhir Tahun 2024: Gubernur Baru = Target Baru
Opini

Jabar Peduli Lingkungan?

Admin
13/08/2025 21:10
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Langkah Konkret Menghadapi Negara Darurat Korupsi

Admin
17/07/2025 13:49
Aksi Turun Tangan: KDM, Barak TNI dan Kita
Opini

Prestasi Nasional Ponpes Nurul Hakim Lombok dan Indonesia Emas 2045

Admin
12/07/2025 12:35
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 14:21
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Optimisme Mamiq Iqbal: Dari NTB Makmur untuk Indonesia Mendunia

Admin
10/07/2025 14:14
Konsekwensi Ekspetasi Penilaian Kinerja ASN
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 08:01
Jangan Hakimi Pondok Pesantren!
Opini

Urgensi Menulis Buku Biografi

Admin
09/07/2025 13:10

Populer

  • Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KAI Daop 3 Cirebon Konsisten Tingkatkan Keselamatan Perjalanan KA Lewat Cek Lintas Jalan Kaki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI, KAI Daop 3 Cirebon Hadirkan Promo Merdeka, Diskon Tiket Kereta 20%

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LikE IT – Mengajak Peserta Ptamuka untuk Mandiri Secara Finansial – Menuju Indonesia Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OJK Dorong Perempuan UMKM Pemggetak Duta Literasi Keuanhan Training of Trainers (ToT) OJK Peduli bagi Anggota IWAPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website