Oleh: Syamsudin Kadir
(Penulis buku “Plan Your Success”)
MENULIS buku itu tidak seksi dan tidak menarik. Itu bukan ungkapan asal-asalan, sebab itu benar dan apa adanya. Buktinya, tak sedikit orang yang menganggap menulis buku itu tidak ada gunanya, nihil manfaat dan benar-benar tidak penting. Bahkan di era perkembangan dan kemajuan teknologi informasi yang begitu canggih tak sedikit yang menganggap buku adalah sampah!
Ya menulis buku memang tidak penting. Apalah lagi bila Anda ingin punya rumah atau uang banyak, jangan pernah berharap banyak dari Anda menulis buku. Bahkan, jangan pernah belajar menulis atau bermimpi menulis buku lalu Anda berharap jadi orang kaya.
Anda tidak bakal terkenal dan tidak bakal jadi orang kaya karena menulis buku. Menulis buku malah bikin otak Anda tambah cerdas dan memiliki semangat membaca buku atau mendalami beragam ilmu.
Saya menyarankan Anda untuk cukup menulis status di akun media sosial yang Anda punya. Bikin status yang bikin heboh pembaca. Sebab itu yang membuat Anda terkenal. Lalu, cukup membuka usaha atau menekuni bisnis tertentu. Atau menjadi buzzer.
Itulah yang membuat Anda memiliki banyak uang dan bisa membeli rumah mewah. Atau mungkin membeli mobil mewah sesuai selera Anda. Jadi, jangan ada niat untuk menulis buku!
Bahkan Anda tak perlu berlelah-lelahan menulis buku tentang Anda atau organisasi Anda. Biarkan nanti bangsa lain yang menulis tentang Anda, organisasi Anda, partai Anda, dan sejarah bangsa Anda. Tentu sesuai selera dan misi bangsa penulisnya. Biar suatu saat Anda semakin merasakan betapa menulis buku memang tidak penting. Dan tak boleh ada buku.
Bila Anda hebat dalam banyak hal, jangan pernah berniat menulis buku. Karena menulis buku bukan ciri orang hebat. Dan, jangan pernah menganggap menulis itu penting. Menulis itu tidak penting. Menulis buku bukan aktivitas orang hebat. Biarkan bangsa asing yang menulis. Karena mereka menganggapnya penting. Toh Anda lebih suka membaca sudut pandang orang lain tentang Anda dan bangsa Anda daripada membaca karya sesama anak bangsa.
Bila Anda dosen, jangan pernah menulis buku. Menulis buku adalah aktivitas yang membuat jabatan akademik Anda terhambat. Anda cukup rajin tulis status di akun media sosial Anda. Sebab itulah yang membuat angka kredit Anda meningkat.
Kalau ada akreditasi kampus, cukup serahkan status akun media sosial Anda kepada tim pemeriksa atau asesor. Atau bikin data palsu, gelar palsu dan sarana palsu, Anda bakal mendapat apesiasi sebagai dosen berprestasi. Dan, tanpa Anda menulis buku.
Bila Anda ingin meraih anugerah doktor HC atau profesor kehormatan, jangan pernah menulis buku. Sebab tanpa menulis buku pun Anda bisa mendapatkannya. Anda cukup akrab dengan kekuasaan atau mereka yang berwenang, lalu Anda minta jatah untuk mendapatkan semua itu. Anda bakal mendapatkannya tanpa Anda menulis buku. Jangan kan buku, dengan tulisan yang Anda klaim sebagai ide Anda walau pun dibuat oleh orang lain, Anda bakal mendapat anugerah ini itu. Profesor kehormatan. Terlihat asli tapi palsu.
Bila Anda pengurus organisasi masyarakat atau ormas, jangan pernah berniat untuk menulis buku tentang ormas Anda. Karena Anda tidak bakal mendapatkan apresiasi. Sebab bagi ormas menulis buku itu tidak penting. Karena ormas Anda sudah hebat dan paten dalam segala hal. Biarkan orang lain yang menulis tentang ormas dimana Anda menjadi pengurusnya.
Dan itu sesuai dengan selera atau kemauan orang lain di luar sana yang menuliskannya. Biar suatu saat ormas Anda dibubarkan gegara Anda tidak menulis buku perihal ide dan narasi ormas Anda.
Bila Anda politisi, jangan pernah berniat menulis buku. Itu tidak penting. Cukup Anda menjadi politisi sesuai kemauan Anda. Jangan wariskan ilmu dan ide-ide baik Anda untuk kemajuan masyarakat dan bangsa.
Semua itu tidak penting. Anda cukup sibuk menebar pencitraan bahwa Anda pro rakyat dan bisa memimpin. Biarkan rakyat biasa yang menulis tentang Anda kelak bahwa Anda memang sosok yang kerap ingkar janji dan manusia ugal-ugalan.
Bila Anda ibu rumah tangga, jangan pernah bermimpi menulis buku. Jangan sesekali berniat memiliki buku karya sendiri. Cukup Anda diam seribu bahasa. Banyak tidur dan malas baca. Lalu biarkan kelak anak Anda membaca buku karya orang lain yang isinya melawan seluruh inti ajaran dan substansi didikan Anda selama ini pada anak Anda. Biarkan anak Anda tercemari berbagai pemikiran nyeleneh dan tersesat.
Bila Anda pengangguran jangan pernah berniat menulis buku. Nanti malah membuat Anda semakin tersemangati untuk merubah hidup. Sebab dengan menulis buku membuat Anda semakin punya aktivitas. Jangan menulis buku, sebab mengganggur lebih kren dan lebih oke.
Menulis buku malah membuat Anda menjadi tidak jadi pengangguran lagi karena ada aktivitas baru. Jadi, jangan menulis buku. Sebab itu tidak penting. Benar-benar tidak penting! (*)