KESAMBI, fajarsatu – Informasi mengenai diperpanjang atau tidak penerapan PPKM Level 4, masih ditunggu berbagai kalangan. Meskipun demikian, penerapan PPKM ini masih dikeluhkan banyak kalangan, salah satunya dari kalangan pengusaha di sektor pariwisata.
Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (TAGS), Jajat Sudrajat memberikan tanggapan terkait hal tersebut.
Menurutnya, Pihaknya akan tetap membuka destinasi cagar budaya Goa Sunyaragi yang dikelolanya dengan alasan karena diperbolehkannya mal di Kota Cirebon untuk beroperasi, sementara mal sendiri merupakan satu bagian dari pariwisata, yakni wisata belanja.
“Saya bukan melawan aturan pemerintah, namun kami minta keadilan. Jika mal sudah diperbolehkan dibuka, kami minta destinasi lainnya pun minta dibuka,” tandas Jajat, Senin (23/8/2021).
Jajat mengaku, sejak berlangsung PPKM pihaknya tidak pernah menerima bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah.
“Terutama bagi teman-teman, khususnya pelaku wisata hiburan. Jika terus-terusan ditutup, bagaimana kami hidup,” tegasnya.
Ia menambahkan, baik pelaku wisata hiburan yakni seniman pentas maupun pelaku wisata lainnya merasa mati kutu dengan kondisi ini.
“Yang kami hindari yaitu pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain itu, jangan sampai para pelaku seni pentas melelang perangkat seninya hanya untuk bertahan hidup,” tambahnya.
Masih kata Jajat, dirinya kembali menegaskan, Goa Sunyaragi perlu perawatan dan operasional. “Bagaimana pun juga, Goa Sunyaragi merupakan cagar budaya dan destinasi wisata. Goa Sunyaragi bisa hidup dari pengunjung, bagaimana kami hidup jika masih belum diberi keadilan untuk dibuka,” tandasnya.
Jajat berukang kali mengutarakan, dirinya bukan semata-mata melawan aturan pemerintah. “Sekali lagi, mohon maaf. Kami bukan melawan pemerintah, kami hanya meminta keadilan dan lihatlah kami,” pungkasnya. (and)