JAKARTA, fajarsatu.- Inilah ucapan seorang anak muda pemberani calon pemimpin bangsa masa depan. Ketua BEM UI, Manik Margana Mahendra berdiri dengan cepat dari tempat duduknya. Berselang detik, remaja berkumis ini mengepalkan tangan.
“Ternyata bapak-bapak masih saja belum mendengar. Sangat disayangkan. Saya nyatakan, kami tidak percaya dewan perwakilan rakyat. Terima kasih bapak-bapak sekalian. Kami tidak percaya dewan perwakilan rakyat,” kata manik, suaranya membahana.
Manik kemudian mengepalkan tangan dan mengangkatnya ke atas, diikuti seluruh perwakilan mahasiswa yang masuk ke ruang sidang DPR RI, Selasa (24/09/2019.
“Pemberantasan korupsi harus terus dilawan. Kami tidak percaya DPR,” ulang Manik.
Tanpa mau mendengarkan jawaban anggota DPR, Manik berpaling dan menuju pintu keluar. Seluruh mahasiswa di ruang sidang mengikuti langkahnya.
“Ini kantor rakyat, bukan kantor para pengkhianat. Kalian di sini bekerja untuk rakyat bukan untuk berkhianat pada rakyat. Kami tidak terima kalian bodohin dan khianati seperti ini. Keluar kalian semua dari ruangan ini,” serunya.
Lanjut Manik, DPR adalah kantor rakyat, kantor dimana para perwakilan rakyat mengontrol dan mengawasi jalannya Pemerintahan RI, bukan untuk janjian dan nyambut kerja bareng.
“Kong kaliikong dengan para pelaku kejahatan pelanggaran HAM berat merusak hukum dan agama milik kami Rakyat Indonesia. Keluar kalian semua. Mulai sekarang kami yang mengambil alih jalannya lembaga legislatif ini,” tandasnya lantang.
Ditegaskan Manik, pengambilalihan ini sampai kalian benar-benar memenuhi tuntutan mahasiswa. Pihaknya, akan buat usulan ke MPR RI untuk segera memberhentikan jabatan Presiden RI dan wakil presiden sebelum waktunya.
“Kami sudah muak dengan kalian semua. Laksanakan amanah kami Rakyat Indonesia dan para mahasiswa jika kalian masih ingin kami hormati dan bekerja di sini,” lantang Manik.
Sebaliknya, tambah dia, kalau anggota DPRD melawan, kantor ini akan diambil alih semuanya dan mahasiswa tidak mengakui lagi anggota DPR sebagai wakil rakyat. (FS-7)