KEJAKSAN, fajarsatu – Fenomena aneh telah terjadi di halamanan Balai Kota Cirebon. Ratusan burung pipit mendadak berjatuhan dalam keadaan mati dari pepohonan di halaman tengah Bali Kota Cirebon, Selasa (14/9/2021).
Kejadian jarang terjadi ini sempat viral di sejumlah media sosial (medsos) ini membuat mengejutkan para ASN Pemkot Cirebon sekira pukul 07.00 WIB, saat mereka tengah bekerja.
Sejak subuh hingga pagi menjelang siang, Kota Cirebon memang diguyur hujan yang cukup deras. Namun belum diketahui pasti penyebab ratusan burung pipit tersebut berjatuhan dan mati secara bersamaan.
“Aneh saja pagi tadi, saat saya lagi bersih-bersih, ratusan burung pipit jatuh dari pohon Sawo Kecik, depan kantin. Kebanyakan burung-burung tersebut sudah mati terkapar di bawah pohon,” ujar Andi seorang OB di Setda Kota Cirebon.
Pemandangan ratusan burung pipit ini mengundang para ASN berkerumun. Mereka penasaran untuk melihat kejadian aneh tersebut.
Tak brselang lama, kematian ratusan burung pipit ini diperiksa petugas untuk mengetahui penyebab fenomena yang terjadi.
Pemeriksaan terhadap burung pipt yang mati dilakukan petugas gabungan dari Balai Kesehatan Hewan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Balai Keswan Provinsi jawa Barat) dan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon.
Menurut Tri Angka, dokter hewan anggota tim medis veteriner DKPPP Kota Cirebon, memprediksi salah satu penyebab ratusan burung pipit berjatuhan dan mati ini akibat perubahan musim.
“Prediksi awal ya, bisa karena perubahan musim. Sekarang kan sedang peralihan (dari musim kemarau ke musim hujan),” ujarnya.
Selain perubahan musim maupun perubahan iklim, Angka juga menduga keracunan pestisida. “Sebelum mati, burung-burung ini bisa jadi memakan makanan yang telah tercemar pestisida. Tapi kami masih menunggu hasil (pengujian) PCR,” tegasnya.
Fenomena burung mati berjatuhan dan mati di halaman Balai Kota Cirebon, menurutnya merupakan kali pertama terjadi di Kota Cirebon. “Di Kota Cirebon baru pertama kali. Mungkin di beberapa tempat pernah ada, seperti Bali dan Yogyakarta,” pungkasnya. (irgun)