KESAMBI, fajarsatu – Aksi unjuk rasa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesi (GMBI) Cirebon Raya ke Badan Keungan Daeran (BKD) Kota Cirebon untuk mempertanyakan hibah dan pinjam pakai lahan Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) beberapa waktu lalu, membuat sejumah Elemen Masyarakat Kota Cirebon meradang dan geram.
Pasalnya, apa yang dipertanyakan GMBI ke BKD Kota Cirebon sudah tidak ada relevansinya dengan kondsi sebenarnya saat ini. Elemen Masyarakat Kota Cirebon menilai, kedatangan GMBI tersebut akan mengganggu kondusifitas Kota Cirebon yang selama dua tahun mengawal dan mengamankan kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mencerdaskan anak bangsa di Kota Cirebon dan sekitarnya.
Ketua Kaukus Muda Cirebon, Reno Sukrisno mengatakan, Elemen Masyarakat Kota Cirebon baik yang tergabung dalam ormas, LSM, OKP dan seluruh komponen yang mencintai pendidikan akhir-akhir ini cukup prihatin dengan kondisi pendidikan yang sepatutnya didukung dalam kontek pengembangan di Kota Cirebon.
“Namun demikian, ada beberapa kelompok atau sekelompok orang yang mengatasnamakan organisasi yang mengusik pengembangan pendidikan di Kota Cirebon,” kata Reno di sebuah kafe di Jalan Aria Kemuning, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Minggu (10/10/2021).
“Bukan yang kami anggap kurang elok. Kami mendambakan setelah hampir dua tahun masa pandemi, iklim yang kondusif di Kota Cirebon,” ujar Reno.
Kedua, tambah dia, pihaknya sangat bersyukur dan gembira melihat geliat pendidikan di Kota Cirebon yag sudah berkembang kembali.
Reno mencontoh, sejumlah sekolah dan perguruan tinggi sudah mulai berktivitas yang di kota lain masih melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ)
“Namun, apabila pada akhirnya mengganggu proses perkembangan pendidikan dan iklim kondusifitas di Kota Cirebon, maka bagian dari sebuah kewajiban kami sebagai Elemen Masyarakat Kota Cirebon untuk turut serta mengamankan dan membuat dunia pendidkan di Kota Cirebon,” tegas Reno.
Ditempat yang sama, Ketua Laskar Merah Putih, Riyanto mewakili 26 lembaga antara lain GMBI Kota Cirebon, LSM Gapura, LSM Penjara, Laskar Merah Putih, Kaukus Muda, LSM BAR, Al Jabar, LAKRI, AMX, GMK, GIBAS, GRIB, AKM, Manggala Garuda Putih, Cakra Lang Buana, PBB, GATSU AMX, GM FKPPI, CIB, GATSU AMX, LMPI, BARET, RBNI, Forum Kebangsaan dan KBHI menegaskan, sebagai bagian dari Elemen Masyarakat Kota Cirebon, siapapun yang mendiskreditkan dunia pendidikan, khususnya di UGJ Cirebon, pasti akan berhadapan dengan pihaknya.
“Siapaun dari kelompok manapun yang mendikreditkan dunia pendidikan, khususnya di UGJ Cirebon, pasti akan berhadapan dengan kami,” tandasnya.
Dirinya secara pribadi maupun organisasi Laskar Merah Putih mewakili yang lainnya siap menjadi garda terdepan dan berhadap-hadapan dengan siapapun itu.
“Saya berharap ini akan menjadi kondusifitas Kota Cirebon untuk terus berkesinambungan atas penjujungan dunia pendidikan,” kata Riyanto.
Sekali lagi, pihak Elemen Masyarakat Cirebon menegaskan siapapun itu yang dengan arogan dan tidak menghargai dan menghormati kami lembaga-lembaga yang telah berjuang selama dua tahun untuk kemajuan dunia pendidikan di kota Cirebon akan berhadapan dengannya. “Termasuk GMBI Cirebon Raya yang dipimpin Maman Kurtubi,” tegasnya. (irgun)