MAJALENGKA, fajarsatu – Bangunan sarana dan prasarana (Sapras) untuk mandi, cuci dan kakus (MCK) merupakan salah satu penunjang terhadap keberlangsungan berbagai aktivitas pembinaan di pondok pesantren (Ponpes). Maka, tinggi rendahnya kualitas kesehatan warga pesantren, sangat dipengaruhi oleh keberadaan MCK yang layak.
Hal tersebut dikemukakan Bupati Kabupaten Majalengka, H. Karna Sobahi ketika meresmikan pembangunan MCK dan sistem pengelolaan air limbah domestik di Ponpes Al Qur’aniyyah, Senin (25/10/2021).
Atas pembangunan tersebut, Bupati Karna pun mengapresiasi terhadap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat yang telah memberikan perhatian dengan merealisasikan program pembangunan sanitasi di pondok pesantren yang berada di jalan Olahraga, Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka ini.
“Saya mengucapkan selamat atas pembangunan sarana prasarana sanitasi di Pondok Pesantren Al Qur’aniyyah Majalengka atas bantuan dari Kementerian PUPR Republik Indonesia. Semoga senantiasa menghadirkan keberkahan berlimpah bagi warga pesantren dan masyarakat sekitarnya,” ucap Karna.
Kepala BPPW Jawa Barat yang diwakili oleh konsultan individu pelaksana, H. Maki Fathul Bari mengatakan, program yang dibangun pihaknya ini yaitu sebuah sistem berupa sistem pengelolaan ari limbah domestik setempat.
Ia menyebutkan, ada dua komponen dari bangunan tersebut terdapat 4 lokal dengan rinciannya yaitu tempat mandi, cuci baju, tempat cuci tangan dan tempat berwudhu serta tempat BAB atau toilet.
“MCK ini diintegrasikan dengan pengolah air limbah domestik setempat. Jadi, nantinya apa yang keluar dari pipa pembuangan tidak akan berdampak pencemaran lingkungan,” jelas Maki.
Sementara, pengasuh Ponpes Al Qur’aniyyah, Ustad Yuyud Aspiyuddin merasa bersyukur atas dibangunnya sarana MCK di lingkungan Ponpesnya itu.
Ia menuturkan, keberadaan prasarana MCK yang baru ini dirasa sangat bermanfaat bagi warga Ponpes Al Qur’aniyyah.
“Sebelumnya, para santri selalu antri setiap pagi jika hendak ke MCK. Namun setelah terbangunnya fasilitas MCK baru ini diharapkan dapat menangani persoalan tersebut,” ungkapnya.
Terakhir, Yuyud meminta kepada warga pondok pesantren, agar senantiasa tetap berdisiplin menjaga ketertiban serta menjaga kebersihan bangunan sarana prasarana itu. (hen)