MAJALENGKA, fajarsatu – Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Majalengka, Cece menegaskan, ada tiga hal yang harus di pertanggungjawabkan para kader Ansor. Yakni, Islam ahlusunnah waljamaah an nahdiyah, tanggung jawab terhadap Negara Indonesia dan tanggung jawab terhadap Nahdlatul Ulama (NU).
Sejatinya, lanjut dia, GP Ansor merupakan sebuah organisasi kepemudaan, kemasyarakatan, keagamaan dalam naungan serta sebagai bagian dari anak NU itu sendiri.
“Pemuda Ansor harus punya keberanian untuk maju dan berkembang. Baik dalam cara berpikir, bergerak atau dalam menghadapi segala bentuk tantangan zaman,” ungkapnya, Senin (29/11/2021).
Terkait Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Ansor, Ketua PAC Ansor Argapura, Muhdor memaparkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk melahirkan kader yang setia dalam menjaga NU sebagai lembaga yang konsisten menjaga persatuan dan kesatuan.
“Sebagaimana menjaga dan menjalankan amanah dari para kiai dan ulama demi kepentingan agama dan bangsa dalam balutan NKRI,” tandasnya.
Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Argapura, Kiai Asep menambahkan, diklat PKD ini mengajarkan bagaimana menggembleng para kadernya untuk selalu setia menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Salah satu materi dalam kegiatan tersebut yaitu wawasan kebangsaan. Tujuannya mengajarkan kepada para kader untuk selalu cinta tanah air dan daerahnya dimana mereka berpijak,” jelasnya.
Disebutkannya, PKD Ansor merupakan salah satu syarat yang di diamanatkan dalam PD/RT GP Ansor untuk setiap pimpinan cabang, khususnya untuk Pimpinan Cabang GP Ansor Majalengka.
Sekedar informasi, GP Ansor Kecamatan Argapura telah melaksanakan kegiatan PKD Angkatan V, bertempat di Pondok Pesantren Nurul Abror, Blok Balandongan, Desa Sukadana, Sabtu (27/11/2021) kemarin.
Seusai kegiatan yang selalu mengedepankan protokol kesehatan tersebut, kemudian dilanjutkan lagi dengan acara Maulid Nabi bertempat di Yayasan Hapadata Yusuf.
Acara dihadiri langsung oleh PC GP Ansor, Ahmad Cece Asyfandi, Ketua PC NU H, Dedi Mulyadi, Pengasuh Pompes Nurul Abror, Abah Haji Ahidin, Pengasuh Pondok Pesantren Mansyaul Huda, KH. Achmad Sarkosi Subki, Forkompimcam dan para badan otonom dari NU. (hen)