MAJALENGKA, fajarsatu.- Sebanyak 50 Siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Cidenok, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka mengunjungi bunker yang berada di Komplek Markas Kodim 0617.
Mereka terlihat antusias. Sebagian malah serius mendengarkan pemandu yang menceritakan bahwa bunker tersebut diperkirakan dibuat tahun 1923.
Pemandu, yang juga aktivis Grumala, Kang Naro mengatakan, mengajak anak-anak usia dini dengan cara mengunjungi bekas tangsi militer Belanda (1923) yakni bunker, water toren, lapangan tembak dan barak, merupakan proses belajar.
Di alam terbuka, kata Naro, anak-anak maupun para gurunya bisa lebih mengenalkan sejarah.
“Anak-anak harus mengetahui jejak jejak sejarah. Kami dari Grumala terus berusaha menginventarisir dan memperkenalkan beragam herritage yang ada di Majalengka,” ungkapnya, Jumat (4/10/2019).
Naro menambahkan, anak-anak usia PAUD dan TK, sesekali harus diajak langsung ke tempat-tempat bersejarah. Proses mengetahui secara langsung itu, dapat menjadikan mereka lebih sehat, karena ada gerak fisik sekaligus pengenalan lingkungan.
“Jadi, kalau berkunjung ke tempatnya langsung. Itupunya banyak nilai plus. Jadi bukan hanya sekedar tahu dari buku atau media sosial. Ada proses yang dinikmati anak-anak, bahkan oleh kita orang dewasa,” ungkapnya.
Sementara itu, Dandim 0617/Kabupaten Majalengka, Letkol Inf Harry Subarkah mengatakan, situs sejarah yang ada di kompleks Kodim 0617 terbuka untuk umum.
Pihaknya menegaskan siapapun boleh melakukan kunjungan, namun tetap dengan pemberitahuan lebih dulu.
“Hanya saja, jika mau berkunjung, silakan kordinasi dan beritahu kami dulu supaya kami tidak kaget,” ungkapnya. (FS-8)