Minggu, 17 Agustus 2025
  • Login
fajarsatu.com
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
fajarsatu.com
No Result
View All Result

Untuk Soal Jodoh, Tak Usah Risau dan Galau!

Admin
06/02/2022 21:27
in Opini
0
Untuk Soal Jodoh, Tak Usah Risau dan Galau!
Share on FacebookShare on Twitter

Work online and earn real money

Oleh: Syamsudin Kadir
(Penulis Buku Kalo Cinta, Nikah Aja!)

JODOH adalah satu kata yang bisa dibilang penuh misteri. Ya, menjadi suami atau istri adalah lakon sekaligus sebutan sederhana tuk pasangan hidup yang dinanti oleh setiap orang yang belum menikah. Ia adalah misteri yang susah ditebak. Tak ada yang bisa memastikan dengan siapa kelak ia membangun cinta. Ya jodoh memang tak bisa dipastikan. Ada yang berjarak jauh, tapi saling merindu. Ada yang sungkan menyapa, tapi menahan mau. Semuanya misteri. Tapi rasa cinta tetap menderu.

Sebagian orang begitu sabar dan tulus menantinya. Menanti sang kekasih, teman berbagi tentang banyak hal. Tapi ada juga yang risau dan galau. Baik karena usia yang semakin tua maupun karena teman dekat yang sudah menikah bahkan sudah dikaruniai beberapa orang anak yang lucu-lucu. Atau ada juga yang terprovokasi oleh teman dekat yang kerap menyuguhkan ratusan pertanyaan horor, misalnya, “Kok belum laku?”, “Mengapa masih sendiri?”, “Kapan akad nikah?”. Dan berbagai pertanyaan lain yang memang bikin panas telinga dan hati.

Fenomena semacam ini sangat manusiawi. Ya, risau dan galau itu sangat manusiawi. Hanya saja, kalau tak mampu mengelola diri dan tak meyakini bahwa jodoh adalah takdir Allah, maka fenomena semacam itu justru menambah takaran risau dan galau yang dialami selama ini semakin meninggi dan menjadi-jadi. Bahkan bisa terkena virus risau dan galau yang akut. Merasa bersalah dan terhantui oleh rasa tak laku. Bahkan ada yang menuduh orang lain sebagai biang. Atau menyalahkan Allah yang terlambat mengasih. Seram banget, kan?

Bacajuga

Apakah ini Ramadhan Terakhir Kita?

Tiga Pendidikan Utama Ramadan

Ramadan sebagai Madrasah

Tanpa bermaksud menggurui, percayalah, Allah sudah menyediakan jodoh yang terbaik dan pantas untuk setiap orang. Karena Allah Maha Tahu tentang semua itu. Tugas manusia adalah memaksimalkan ikhtiar: berdoa yang maksimal, melayakkan atau memantaskan diri, mempersiapkan kebutuhan akad nikah, menyusun rencana atau proposal kehidupan rumah tangga ke depan dan tentu saja tawakal kepada Sang Pemilik takdir.

Kalau sudah begitu, tak perlu risau dan galau yang berlebihan. Cukup menjaga sikap optimistis dan tentu yakin seyakin-yakinnya pada ketentuan Allah. Mintalah kepada Allah agar Allah menyediakan jodoh yang terbaik dan tepat. Toh yang menciptakan manusia dan jodohnya adalah Allah. Allah Maha Tahu mana yang terbaik untuk hamba-Nya. Bukan mereka yang banyak bertanya itu. Dan anggap saja mereka yang bertanya itu bertanya karena berharap agar kita segera bahagia bersama yang dicinta.

Lalu, ini yang penting: sebab jodoh itu kadang tak terduga. Ya, bisa kagetan dan di luar dugaan kita. Bisa jadi jodoh seseorang itu adalah teman SD, teman sekelas di saat SMP atau SMA, teman sejurusan di saat kuliah, teman seorganisasi saat berorganisasi, teman kerja di perusahaan, teman mengajar di sekolah, teman sesama dosen di kampus dan teman kerja di kantor. Atau bahkan bisa jadi tetangga desa, tetangga dekat rumah, dan atau anak dari teman kedua orangtua.

Kalau ada yang bertanya “kapan nikah?”, “calonmu siapa?”, “nikahnya lama banget?”, dan pertanyaan serupa, bilang atau jawab saja dengan baik begini: “Maaf ya brother atau sister, sepaham aku sih jodoh, rezeki dan ajal kematian itu takdir Allah tuk hamba-Nya. Mohon doanya ya agar Allah berkenan mengirimkan jodoh yang mencintaiku karena ia mencintai-Nya. Atau, jangan-jangan kamu bertanya begitu karena kamu siap mencarikan jodoh yang tepat untukku. Ya, bisa jadi jodohku kamu, keluargamu, sahabatmu,  adikmu, kakakmu, dan yang pasti bukan ibu atau bapakmu. Bukan pula nenek atau kakekmu”.

Menggapai sekaligus membangun rumah tangga memang butuh pengorbanan, kesabaran, ketulusan, dan kemampuan untuk menyadari dan meyakini bahwa jodoh itu bukan sekadar urusan memilih dan dipilih, tapi merupakan takdir Allah. Pemahaman dan penyikapan semacam ini merupakan tanda nyata bahwa seseorang membangun cinta bukan dengan cara biasa. Tapi dengan cara atau langkah luar biasa. Sebab cinta seorang yang beriman kepada Allah adalah cinta luar biasa. Cinta di atas cinta. Mencintai karena mencintai-Nya.

Jadi, untuk soal jodoh tak perlu risau dan galau yang berlebihan atau melampaui batas. Masih banyak stok. Suku, ras dan paras beragam. Di luar sana juga masih banyak yang senasib atau masih menunggu jodohnya tiba. Semuanya berdoa dan berharap agar Allah segera mempertemukan dengan dia. Maka percayalah, nanti juga bakal ada.

Dan, tentu saja datang mendekat. Bukan ia yang mendekat. Tapi Allah yang mengirimkan, Allah yang mendekatkan. Sederhana. Bahkan kadang tak disangka. Tetiba datang melamar. Lalu ajak ke KUA. Terus menikah. Sudah, begitu saja. Lanjut menyemai cinta dengan sang kekasih halal yang didamba. Mau apa lagi? Semoga saja berkah, sakinah, mawadah wa rahmah! (*)

Tags: GalauJodohPenulisSyamsudin Kadir

Related Post

PR Besar KDM-Erwan
Opini

Perubahan APBD, Demi Kesejehtaraan Masyarakat

Admin
15/08/2025 09:05
Refleksi Akhir Tahun 2024: Gubernur Baru = Target Baru
Opini

Jabar Peduli Lingkungan?

Admin
13/08/2025 21:10
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Langkah Konkret Menghadapi Negara Darurat Korupsi

Admin
17/07/2025 13:49
Aksi Turun Tangan: KDM, Barak TNI dan Kita
Opini

Prestasi Nasional Ponpes Nurul Hakim Lombok dan Indonesia Emas 2045

Admin
12/07/2025 12:35
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 14:21
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Optimisme Mamiq Iqbal: Dari NTB Makmur untuk Indonesia Mendunia

Admin
10/07/2025 14:14
Konsekwensi Ekspetasi Penilaian Kinerja ASN
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 08:01
Jangan Hakimi Pondok Pesantren!
Opini

Urgensi Menulis Buku Biografi

Admin
09/07/2025 13:10

Populer

  • Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Acara Table Tennis Championship, Menteri Nusron Sampaikan Semangat Kesetaraan Atlet Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KAI Daop 3 Cirebon Konsisten Tingkatkan Keselamatan Perjalanan KA Lewat Cek Lintas Jalan Kaki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI, KAI Daop 3 Cirebon Hadirkan Promo Merdeka, Diskon Tiket Kereta 20%

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OJK Cirebon Luncurkan Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif di Gunung Kuning Majalengka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website