CIREBON – Usai pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET). Harga minyak goreng curah ikut melambung tinggi di semua pasar tradisional di Cirebon.
Sebelumnya, harga minyak goreng curah hanya Rp 11.000/liter. Namun, saat ini harga terpantau tinggi menjadi Rp 19,5 ribu/liter. Jika sesuai ketentuan Kementerian Perdagangan sejak 16 Maret 2022, HET minyak goreng curah Rp 14.000/liter atau Rp 15.500/liter.
Masih mahalnya minyak goreng curah diduga karena pasokan ke para pedagang di pasar-pasar tradisional di Cirebon, belum normal.
Tim Fokompinda juga sempat melihat stok ketersediaan minyak goreng curah ke distributor PT SMART, Tbk di pelabuhan Cirebon.
Menurut Pimpinan PT SMART, Edi Syamtori mengatakan, pihaknya menyalurkan minyak goreng curah ke wilayah Ciayumajakuning yang sebelumnya mendapat kiriman dari kapal dan ditampung di tangki besar, berkapasitas 2.000 ton.
“Sudah 100 ton lebih didistribusikan ke wilayah Ciayumajakuning, dengan harga Rp. 15 ribu/kg, jadi kami hanya menampung minyak goreng curah dari kiriman kapal, kemudian ditampung di tangki, setelah itu, baru dibawa truk tangki didistribusikan ke Ciayumajakuning,” ujarnya.
Tim Fokompinda juga menyambangi distributor minyak goreng curah, PT Sawit Tunggal Arta Raya yang berlokasi masih di kawasan Pelabuhan Cirebon. .
Kemudian tim monitoring juga menyambangi agen PT 31 Multindo Niaga yang berlokasi di Pronggol Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk. Saat melakukan pemeriksaan gudang, tim menemukan mesin kemasan, yang diduga dipakai untuk mengemas minyak goreng curah.
Dari pengakuan penanggung jawab PT 31 Multindo Niaga, Iwan mengatakan, mesin tersebut sudah lama tidak beroperasi.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP M. Fahri Siregar mengatakan, stok minyak goreng curah aman, sementara untuk harga bervariasi.
“Jadi hari ini kami dari Forkopimda Kota Cirebon dan dinas terkait juga melakukan monitoring terhadap ketersediaan dari minyak goreng curah, dimana kami sudah mendatangi dua Depo yang ada di pelabuhan di Kota Cirebon dan dilihat dari ketersediaan stok minyak goreng aman,” tuturnya.
Fahri melanjutkan, setelah melakukan pengecekan diketahui tersedia stok ada yang sudah sampai 22.000 ton dan juga ada yang 300 ton tapi sambil menunggu pengiriman dari kantor pusatnya atau dari produsennya.
“Selanjutnya kami melakukan juga pengecekan ke dua agen gimana dari hasil pengecekan juga stok tersedia seperti yang kita lihat bahwa stok saat ini sudah tersedia bahkan masyarakat mengantri untuk membeli,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Fahri, kesimpulannya adalah bahwa persediaan minyak goreng curah masih aman di Kota Cirebon dan juga tersedia di agen-agen.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian DKUMPP Kota Cirebon, Sri Wahyuning Hadi menerangkan, harga minyak goreng Rp 14.000 per liter dan Rp. 15.500 per kilo dan itu sedang disosialisasikan sudah dari kemarin, mungkin selama tiga hari ini kami mengadakan sosialisasi terus melalui pasar juga akan memasang spanduk-spanduk sesuai dengan harga yang disebutkan tadi, bahwa satu liternya Rp 14.000 per liter dan Rp 15.500 per kilonya. (yus)