CIREBON – Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan mulai diramaikan kembali pasca diresmikannya oleh Gubernur Jawa Barat, H. Ridwan Kamil dengan digelarnya suguhan tarian adat budaya nusantara, dalam acara perdana Seni Drama Kolosal yang berjudul “Pengakuan Rahwana”.
Acara yang digagas Panglima Tinggi Laskar Macan Ali (LMA) Prabu Diaz berlangsung di Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Minggu (27/3/2022) malam.
Menurut Prabu Diaz, seni drama kolosal ini agar warga masyarakat bisa menyaksikan langsung drama kolosal berjudul “Pengakuan Rahwana” yang dimainkan oleh Sanggar Tari dari Dance Company Malang (DCM) Malang, Jawa Timur.
“Kebetulan DCM ini lagi tour ke 30 kota se-Jawa. Dari pentas malam ini di Kota Cirebon, berlanjut hari Senin besok ke Indramayu, hari Selasa sudah pentas lagi di Majalengka. Jadi kami mengundang dari Malang dan kemudian ditampilkan juga para seniman-seniman Cirebon yang sudah go internasional,” paparnya.
Para seniman tersebut, kata dia, yaitu penari topeng Nani dari Losari Kabupaten Cirebon yang sudah tampil di beberapa negara eropa, termasuk di Negara Yunani. Kemudian adik Irfan dari Palimanan penari topeng laki-laki yang sudah tampil juga di Taiwan, Hongkong dan Bosnia Herzegovina.
Ditambah beberapa sanggar di Cirebon menampilkan tarian tarian tradisional antara tari topeng tari Manggala juga tari Ronggeng Pesisir oleh sanggar yang ada di Kota Cirebon, termasuk Tari Medley Nusantara dari Sanggar Tari Panji Semirang, Gegesik Kabupaten Cirebon.
Tidak kalah heboh lagi, adanya acara penutup yakni “Barongsay” dengan sanggar Sinar Mas yang sudah tidak asing lagi dibawah pembinanya, Yan Siskarteja ini yang telah mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan Asia, Asean dan dunia.
Dikatakan Prabu Diaz, pihaknya kedepannya akan menyelenggarakan acara pementasan tradisional ini setiap malam minggu di Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kesepuhan.
“Dalam rangka menjaga adat tradisi dan budaya serta menjaga seni tradisional peninggalan leluhur untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Cirebon juga mempunyai pusat- pusst kebudayaan dan seni tradisional, jadi kami mengundang Sanggar Tari Dance Company Malang,” ujarnya.
“Insya Allah kedepan kami akan coba mengundang beberapa seniman maupun budayawan dari sanggar-sanggar yang ada di seluruh Indonesia pastinya dengan menampilkan kesenian daerahnya masing-masing,” tambah pria yang akran disapa Mamo.
Jadi, lanjut Mamo, nantinya disamping dari Cirebon juga akan menampilkan tarian misalnya dari Bali Tari Kecak, Tari Barong dan lainnya.
“Mudah-mudahan setelah lebaran kami akan tampilkan tarian kolosal dari Bali yaitu Barong bekerjasama dengan seniman dan budayawan dari Bali,” harap Mamo.
Ia juga nenyampaikan, pada Jun mendatang pihaknya ada rencana mendatangkan penari dari Meksiko.
Hebatnya lagi, ungkap Mamo, orang Meksiko yang menari topeng akan diundang yang dilanjut pada Agustus 2022, dirinya juga akan mengundang Mama Erick Not, seorang dosen tari di Santa Barbara San Fransisco, Amerika.
“Erick Not sendiri akan datang ke Indonesia dalam kunjungannya nanti kami akan ajak mereka pentas di sini,” pungkasnya.
Usai acara Prabu Diaz didampingi Ketua GM FKPPI Kota Cirebon, Dani Zaelani, memberikan santunan kepada sejumlah anak-anak yatim dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. (yus)