Oleh: Syamsudin Kadir
(Penulis Buku Kalo Cinta, Nikah Aja!)
MENULIS hingga menghasilkan karya tulis seperti buku adalah sebuah pengalaman berharga dalam kehidupan seseorang. Apalah lagi bagi para pemula, memiliki buku hasil karya sendiri merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga. Mengapa? Sebab tidak semua orang bisa menghasilkan karya tulis seperti buku yang tersebar dan dibaca oleh banyak orang di berbagai tempat. Maka mereka, terutama kamu yang masuk kategori milenial yang mampu menulis buku pun mengalami pengalaman yang berbeda, unik dan tentu saja bersejarah bagi diri kamu.
Milenial menulis memang bukan sesuatu yang baru. Sebab tak sedikit generasi seusia milenial bahkan anak usia sekolah dasar atau generasi alpha yang sudah bisa menulis buku. Namun demikian, pada era serba online seperti saat ini, milenial mampu menulis buku mempunyai posisi dan daya tarik tersendiri. Pada saat teman kamu sibuk berlama-lama di depan gadget untuk sesuatu yang tak bermanfaat atau sekadar menyia-nyiakan waktu, kamu malah mampu memanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif termasuk dengan menulis buku.
Sebagai pemula, kamu tentu butuh suntikan motivasi sehingga rencana kamu untuk menulis buku bisa terwujud. Bila pun belum ada niat, pada dasarnya kamu punya banyak alasan yang perlu kamu pahami dan renungi agar saldo semangat menulis dari dalam diri kamu tetap terjaga dan lebih geliat lagi. Jangan kan kamu, para penulis ternama sekalipun masih membutuhkan motivasi menulis. Tak jarang mereka membaca kembali tulisan yang pernah mereka karyakan, termasuk membaca ulang buku yang pernah mereka tulis. Selain untuk memahami kembali isinya juga untuk membakar semangat menulis hingga geloranya tak berhenti.
Lalu, mengapa kamu mesti menulis?
Pertama, mengingat kembali kenangan masa lalu
Setiap orang pasti masa lalu, ya punya kenangan yang mungkin sangat spesial karena berpenagruh bagi kehidupannya.
Misalnya, mendapatkan beasiswa karena berprestasi di sekolah, belajar di sekolah yang bangunannya sangat sederhana tapi lulusannya berprestasi di tingkat internasional, mendapat hadiah dari kedua orangtua karena rajin membantu mereka pada saat pulang dari sekolah, bermain dengan teman sekolah hingga malam hari karena hujan lebat dan banjir.
Atau mendapat bonus dari bank tertentu karena aktif menulis artikel di media online, dan masih banyak lagi. Mengingat kembali masa lalu semacam itu bisa menjadi motivasi tersendiri bagi kamu untuk menjadi lebih baik, kini dan ke depan.
Nah, mengingat masa lalu dengan menulisnya dalam bentuk buku merupakan langkah yang baik dan positif.
Kedua, menebar manfaat
Setiap orang punya peluang untuk berbuat baik atau melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya juga untuk orang lain. Secara khusus sebagai milenial, kamu bisa melakukan hal yang sama. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berdampak pada munculnya berbagai media sosial merupakan sarana paling mudah untuk menebar manfaat.
Namun dengan menulis buku kamu juga bisa menebar manfaat. Ide atau gagasan kamu tentang sesuatu, misalnya, menjadi sumber ide bagi pembaca untuk melakukan sesuatu. Bila ide yang kamu miliki hanya diucapkan tanpa dituliskan, kemungkinan ide kamu hilang dan tak bermanfaat bagi banyak orang. Tapi bila kamu menuliskannya dalam bentuk buku, besar kemungkinan ide kamu bermanfaat bagi banyak orang.
Ketiga, berbagi motivasi dan pengalaman
Berbagi motivasi melalui buku adalah hal yang menarik. Melalui buku kamu bisa mengingatkan generasi seusia kamu untuk terus mengembangkan potensi dirinya sehingga waktunya terisi dengan hal-hal yang bermanfaat. Kamu bisa jadi punya pengalaman yang berbeda dengan mereka di luar sana, dengan menulis pengalaman kamu dalam bentuk buku maka pengalaman kamu bisa menjadi inspirasi bagi mereka.
Cara kamu memotivasi dan mengungkap secara apa adanya tentang pengalaman kamu akan menjadi energi dan inspirasi bagi mereka untuk menjadi pribadi yang lebih kreatif dan peduli dengan lingkungan sekitar.
Keempat, menambah wawasan
Menulis buku bisa menambah wawasan kamu tentang banyak hal. Sebab bila kamu punya rencana dan bertekad untuk menulis buku maka kamu pasti terdorong untuk membaca buku atau tulisan orang lain yang membahas tema tertentu yang menjadi fokus kamu. Walau pun bacaan yang kamu baca itu tak semuanya kamu pahami, tapi percayalah kamu pasti mendapatkan informasi baru dari situ. Bahkan wawasan kamu tentang sesuatu pun semakin meluas dan perspektif kamu tentang sesuatu pun semakin kaya.
Kelima, memperkuat daya ingat
Daya ingat setiap orang berbeda-beda, ada yang bertahan lama dan ada pula yang bertahan sebentar saja. Bahkan mereka yang mempunya daya ingat yang kuat pun tak sedikit yang megalah juga, sebab apa yang diingat akhirnya terlupakan atau tak diingat lagi. Bila mereka yang daya ingatnya kuat saja bisa lupa, apalah lagi kamu yang daya ingatnya pendek tentu besar kemungkinan kamu juga mudah lupa.
Bila sesuatu yang kamu lupakan adalah hal-hal yang membuat hidup kamu hancur, itu sebuah anugerah. Tapi bila yang kamu lupakan adalah hal-hal yang menentukan bagi masa depan kamu, maka itu sebuah pelajaran betapa kamu sejatinya perlu media lain sebagai pengingat. Dan itu adalah buku karya kamu, ya kamu mesti menulis buku.
Keenam, branding diri
Kamu mungkin punya usaha kecil-kecilan, lalu ingin sekali agar usaha kamu dikenal oleh banyak orang, minimal calon konsumen produk kamu. Di sini kamu tentu butuh media yang berfungsi mengenalkan produk kamu ke khalayak luas. Betul kamu punya akun media sosial, namun kamu perlu juga menulis buku. Melalu buku kamu bisa meyakinkan konsumen bahwa produk usaha kamu benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pada saat kamu mem-branding usaha dan produk usaha kamu melalui buku, pada dasarnya kamu sedang mem-branding diri kamu sendiri pada banyak orang. Kamu bisa jadi punya impian atau rencana tertentu yang ingin kamu raih di masa depan. Buku kamu-lah yang akan berbicara dan mengenalkan sejak dini siapa kamu dan apa yang ingin kamu gapai di masa depan.
Ketujuh, memperoleh keuntungan finansial
Kamu mungkin pernah mendengar cerita orang atau membaca tulisan tentang pengalaman penulis yang menderita karena bukunya tidak diburu pembaca. Pengalaman semacam itu sejatinya menjadi pelajaran berharga betapa menulis itu butuh perjuangan. Bagi seorang penulis tak cukup menulis, ia juga mesti menulis hal-hal yang dibutuhkan pembaca. Ia juga mesti mampu menghasilkan karya tulis yang menarik bagi pembaca.
Toh tak sedikit penulis yang menikmati keuntungan finansial dari buku-buku yang ditulisnya. Jatuh bangun dalam dunia kepenulisan itu hal yang biasa saja, yang diperlukan adalah mengambil pelajaran dari pengalaman yang pernah dialami dan kreatif membaca peluang yang selalu hadir pada banyak momentum.
Kedelapan, investasi masa depan
Usia setiap orang di dunia ini berbeda-beda. Kamu tentu tidak selamanya hidup di dunia. Salah satu yang membuat kamu abadi adalah buku. Ya kamu mesti menulis buku. Cerita, pengalaman, motivasi, gagasan dan pemikiran kamu bisa dibaca dari buku karya kamu. Menulis buku sejak usia muda akan membuat kamu terbiasa dengan berbagai ide kreatif dan pemikiran jenial tentang apapun termasuk tentang masa depan bangsa dan negara.
Orang-orang tercinta pun bisa memahami dan mengenang kamu dari buku kamu. Selain sebagai investasi bagi diri kamu, buku juga menjadi investasi terbaik bagi orang-orang yang kamu cinta: keluarga, sahabat dan sebagainya. Bahkan ia bisa menjadi investasi terbaik yang kamu persembahkan untuk generasi seusia kamu dan generasi baru di masa yang akan datang.
Kamu tentu bisa menambahkan apa saja alasan dan manfaat yang kamu peroleh bila kamu menulis buku. Toh kamu sendiri sering berkunjung ke toko buku atau aktif membaca file PDF beragam judul buku karya para penulis terkenal, bukan?
Betapa gembiranya manakala suatu saat mereka yang di luar sana membaca buku karya kamu, lalu mereka menemukan berbagai informasi yang menginspirasi mereka untuk melakukan hal-hal positif, bahkan mereka pun termotivasi untuk menulis buku yang lebih gila lagi dari beragam judul buku yang mereka baca setelah membaca buku karya kamu. Jadi, hai milenial, menulis buku yuk! (*)
*Ahad, 17 April 2022