CIREBON – Grebeg Syawal yang dilaksanakan setiap 10 hari pasca lebaran Idul Fitri yang dilakukan Keraton Kesepuhan Cirebon di Komplek makam Sunan Gunung jati yang sedianya mendoakan para leluhur, namun baru kali ini ada insiden penggembokan pada salah satu pintu masuk utama atau pintu pasujudan, padahal tradisi tersebut sudah dilakukan turun temurun.
Penggembokan lawang menuju makam mendiang almarhum Sultan Sepuh ke XlV Arief Natadiningrat sekaligus akses ke Makam Sunan Gunung Jati, membuat keluarga tidak bisa masuk untuk berziarah.
Diduga penggembokan lawang yang menjadi akses menuju makam leluhur Cirebon dan Sunan Gunung Jati tersebut, masih terkait polemik perebutan tahta Sultan Sepuh Cirebon yang masih berlangsung hingga kini.
Kabarnya, ada sekelompok orang dari pendukung salah satu orang yang telah mengaku dirinya sebagai Sultan Keraton Kasepuhan melakukan aksi boikot. Mereka mengunci pintu samping menuju makam para leluhur Cirebon dan kanjeng Sunan Gunung Jati.
Aksi boikot tersebut dilakukan ketika rombongan keluarga besar Kasultanan Cirebon yang dipimpin Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat dalam melakukan tradisi Grebek Syawal di Astana Gunungjati, pada Rabu (11/5/2022).
Karena tertahan tidak dapat masuk menuju makam para leluhur, Patih Sepuh Keraton Kasepuhan beserta rombongan hanya bisa berdoa dan tabur bunga di depan pintu pasujudan (pintu utama) berbaur dengan peziarah umum.
Usai berdoa dan tabur bunga, Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat langsung beserta rombongan kembali ke Keraton Kasepuhan.
Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan penggembokan pintu utama tersebut.
“Bagi saya tidak masalah dengan adanya aksi penggembokan atau penguncian pintu, berdo’a tidak terbatas waktu dan tempatnya, Meskipun pintu ditutup, Insya Allah do’a kita akan sampai,” katanya.
Patih Sepuh mengaku tidak ingin mempermasalahkan adanya penggembokan tersebut dan Patih Sepuh juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari Laskar Macan Ali (LMA).
Sudah tidak perlu dipermasalahkan, yang penting niat kita untuk berziarah,” ujar Patih Goemelar, yang ditemui usai ziarah di Komplek makam Sunan Gunungjati Cirebon, pada sejumlah awak media.
Selama kegiatan Grebeg Syawal tersebut berjalan aman dan kondusif meski sempat terjadi ketegangan karena penggembokan pintu pasujudan tersebut.
Nampak penjagaan ketat dari Polsek Gunung Jati dan Polsek Lemahwungkuk Polres Cirebon Kota mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (yus)