CIREBON – Selan Kota Wali, Cirebon juga dikenal sebagai Kota Seribu Situs. Julukan tersebut agaknya ada benar juga. Pasal di sejumlah lokasi di Cirebon banyak ditemui situs peninggalan berlatar syiar Islam di zaman Sunan Gunung Jati.
Salah satu daerah yang banyak menyimpan situs bersejarah yang bernilai tinggi dan berpotensi menjadi tempat wisata adalah Keluruhan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.
Situs-situs yang saat ini banyak terdapat di pemukiman warga, kembali ditelusuri oleh Lurah Kesenden untuk dijaga dan dirawat keberadaannya sebagai pelestarian warisan leluhur.
Penelusuran tersebut dilakukan Lurah Kesenden dengan melibatkan pemerhati sejarah, Elviano dan elemen masyarakat, khususnya pengurus RW dan RT, salah satunga dengan melakukan giat bersih-bersih tempat bersejarah.
“Hari ini kami dengan unsur masyarakat, dalam hal ini RW dan RT di beberapa lokasi yang ada di kelurahan Kesenden, melakukan kerja bakti di situs warisan leluhur. Kita sebagai generasi penerus wajib memelihara dan merawat peninggalan cagar budaya. Giat bersih situs bersejarah juga merupakan upaya edukasi kepada masyarakat untuk memelihara situs bersejarah,” ujar Lurah Kesenden, Ruliyanto.
Ditambahkan Ruli, terkait situs-situs yang ada di wilayah Kelurahan Kesenden, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) untuk menggali sejarah keberadaan situs-situs di kelurahan setempat.
“Lebih kurang ada sekitar delapan situs yang berpotensi menjadi tempat wisata. Kita edukasi warga di RW-RW untuk menjaga, memelihara dan bersama-sama mengembangkannya dengan didukung dinas terkait,” ujarnya.
Situs-situs yang belum terdata, lanjut Ruli, akan dikomunikasikan dengan Dinas Budaya dan Pariwisata Kemudian. Ia berharap, kedepannya bisa dikembangkan untuk menjadi tempat tujuan wisata religi.
Diakuinya, ada situs-situs yang kondisinya memprihatinkan. Karena itu, pihaknya butuh dukungan dari pemerintah daerah, provinsi hingga pusat.
“Kami di kelurahan, merangkul RW dan RT untuk bersama mengembangkan situs-situs yang ada. Kita akan lakukan sesuai kemampuan, misalnya memasang papan atau plang nama agar terus teridentifikasi. Sejarawan dan budayawan kita minta informasi dan pendapatnya. Situs-situs yang ada harus digali cerita sejarahnya bagaimana, sehingga menjadi pengetahuan dan edukasi bagi generasi penerusnya,” kata Ruli.
Dirinya berharap, situs-situs tersebut tidak hanya menjadi kenangan, tetapi tetap berdiri di Kota Wali ini.
Perlu diketahui, sejumlah situs bersejarah yang berada di ingkungan Kelurahan Kesenden ini antara lain berlokasi di RW 06/Kramat yaitu Makam Syekh Datuk Fardun, RW 01/Kampungbaru Ki Buyut Syawal, Situs Jangga Wisa dan Situs Jangga Sena serta di di RW 02 ada Makam Ki Mudin Agung.
Bahkan makam yang berada di Asrama Polisi (Aspol) Krucuk masih dalam penelusuran sejarah di RW 03 Kebon Benteng Barat.
Sedangkan yang berada di belakang Pasar Kramat terdapat petilasan Ki Buyut Trusmi dan di RW 08 Kedrunan terdapat Makam Ki Jaga Baya, Ki Semara serta Pangeran Palembang. (yus)