Oleh: Syamsudin Kadir
(Penulis Buku Kiprah Politik Drs. H. Anwar Yasin)
SALAH satu elemen penting dalam proses demokratisasi negeri ini adalah partai politik (parpol). Keberadaan parpol bukan saja sebagai katalisator kepentingan masyarakat, tapi juga laboratorium kaderisasi para pemimpin bangsa dan negara.
Berapa pentingnya peranan parpol maka memastikan eksistensi dan perannya menjadi niscaya. Parpol dengan segala tugas dan fungsinya memiliki tanggungjawab untuk memajukan Indonesia. Baik melalui lembaga atau institusi negara di sektor legislatif dan eksekutif maupun melalui peranan sosial kemasyarakatan.
Keberadaan parpol di Indonesia dari tahun ke tahun dinilai masih memiliki peranan penting, hal ini termasuk yang dilakoni oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selama beberapa tahun terakhir sejak berdiri.
PKS hadir dengan orientasi kebangsaan dan berbasis moral keagamaan yang sangat kuat. Sehingga kehadiran. PKS semakin menarik dan mendapat apresiasi berbagai kalangan. Bukan saja dari kalangan pemilih muslim tapi juga non muslim. Aksi dan advokasi sosial PKS meraih simpati dan decak kagum masyarakat beragam latar belakang.
Bayangkan saja, di setiap ada bencana seperti banjir dan sebagainya kader PKS selalu hadir sebagai penolong yang memberi pelayanan. Bukan itu saja, PKS juga kerap melakukan kaderisasi pada elemen masyarakat, sehingga mereka semakin terbina dan tercerahkan.
Mereka semakin paham apa yang mesti dilakukan dalam membangun lingkungan dan negerinya ke arah yang lebih baik. Di samping itu, PKS juga memberi perhatian dan fokus melakukan kaderisasi pada kalangan muda atau Milenial, juga generasi Z, sehingga mereka menjadi generasi baru Indonesia yang siap mengisi berbagai sektor kehidupan masyarakat. Ya, hadir memimpin perubahan.
Hal itu diafirmasi oleh Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat Fraksi PKS Dapil XII meliputi Kota/Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu. Menurutnya, PKS berkewajiban untuk membina dan membela masyarakat bahkan memastikan masyarakat mengambil bagian dalam memajukan diri dan bangsanya. Sehingga masyarakat semakin cerdas dan dengan demikian akan mudah bagi mereka meraih kesejahteraan.
“Dan saya sebagai Anggota PKS berkewajiban untuk senantiasa membela masyarakat dan mendidik masyarakat agar semakin hari semakin cerdas, pandai dan sejahtera,” ungkapnya.
Menurut politisi kelahiran Indramayu ini, tanggung jawab Anggota PKS adalah untuk menjadikan masyarakat menjadi cerdas. Masyarakat yang cerdas tidak akan tertipu dengan rayuan atau hal-hal kecil yang kerap menghampiri mereka pada berbagai momentum politik seperti pilpres, pileg dan pilkada. Sebab bila masyarakat tidak mendapatkan pencerdasan maka mereka sangat mudah ditipu dan disogok demi kepentingan sesaat yang hanya menambah keterpurukan bagi kehidupan mereka sendiri.
“Ini bahaya untuk masyarakat yang tidak mengerti politik karena akan mudah dibeli dengan harga yang murah. Mestinya kita memerhatikan masyarakat jangan sampai mudah diiming-imingi dengan imbalan yang kecil tapi hak-hak besar mereka menjadi hilang,” tegasnya.
Bahkan menurutnya, masyarakat Indonesia tidak banyak yang tahu bahwa harga-harga menjadi naik merupakan dampak dari aturan-aturan pemerintah yang notabene anggota dari partai-partai politik. Karena pemerintahan sekarang ini dikelola oleh orang-orang partai. Maka jika ingin memimpin negeri ini harus melalui partai.
Dalam pandangan sosok yang akrab dengan semua kalangan ini, sangat disayangkan jika ada masyarakat yang masih anti parpol. Padahal parpol terutama PKS sudah berusaha sekuat tenaga untuk membantu masyarkat dan sudah terbukti kinerjanya. Namun sangat dipahami apa yang menjadi kritik masyarakat selama ini.
“Untuk itu, saya berharap pada tahun 2024 nanti PKS menjadi pemenang, sehingga lebih optimal untuk memperjuangkan masyarakat. Dengan demikian PKS semakin kokoh sebagai partai pelopor dalam mewujudkan cita-cita nasional sebagai mana dimaksud dalam UUD 1945,” katanya. (*)