MAJALENGKA – Untuk mendukung dan mendorong Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) untuk menjadi lebih baik, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Majalengka belum lama ini.
Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Santi Ambarrukmi mengatakan, Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran.
“Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program berlangsung, guru tetap menjalankan tugasnya sebagai guru,” jelasnya.
Santi menambahkan, Program Guru Penggerak bagi pendidik adalah untuk meningkatkan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid. Pendidik dapat meningkatkan performa diri dalam menjadi guru yang sebenar-benarnya yang berpusat pada murid.
“Guru Penggerak merupakan pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya,” kata Santi.
Dikatakannya, Guru Penggerak harus memiliki empat kompetensi, pertama untuk mengembangkan diri dan orang lain, kedua meminpin pembelajaran dan ketiga memimpin pengembangan sekolah.
Sementara, Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi menjelaskan, kondisi eksisting keadaan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Majalengka tahun 2021 sebesar 67,59 persen dengan laju pertumbuhan penduduk LPP 0,47 persen.
“Dengan kondisi lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Majalengka sampai akhir tahun 2021 terdata di dinas pendidikan sebanyak 815 PAUD terdiri dari 4 negeri dan 811 swasta,” ujar bupati.
Karna menjelaskan, lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berdiri di wilayah Kabupaten Majalengka berdiri atas inisiatif para masyarakat yang ingin membuka pendidikan sejak dini.
“Dengan kondisi untuk guru pengajar PAUD yg kebanyakan mengajar tanpa pamrih , tapi mereka secara sukarela mendedikasihkan ilmunya untuk mendidik anak sejak dini,” tuturnya.
Bupati mengapresiasi adanya Program Guru Pengerak (PGP) menunjukkan adanya perhatian dan komitmen pemerintah pusat untuk meningkatkan kompetensi guru di Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Hj. Lilis Yuliasih mengungkapkan, untuk Kabupaten Majalengka sendiri sudah melaksanakan dua tahapan guru penggerak dan sudah ada 55 orang yang lulus yang setiap tahun diajukan ke Kementrian Pendidikan.
“Program ini sangat bagus pada hal pokok dalam proses belajar mengajar. Guru diberikan modul pembelajaran tentang bagaimana strategi mendidik yang baik berdasarkan filosofi Ki Hadjar Dewantara yang berfokus pada kebutuhan anak. Diharapkan program ini bisi meningkatkan kualitas pendidikan,” katanya. (gan)