Oleh: Syamsudin Kadir
(Penulis Buku Plan Your Success)
AWAL 2020 silam merupakan awal yang mengagetkan seluruh manusia di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Kala itu, dunia dilanda bencana non alam: Covid-19. Selain banyak nyawa yang melayang, aspek yang benar-benar terkena dampak adalah dunia usaha dan ekonomi, di samping aspek pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Dampak bencana yang hampir melanda seluruh negara di dunia dua tahun belakangan ini masih terasa hingga kini. Sehingga kita pun tergoda untuk bertanya: kapan pandemi berakhir dan bagaimana menghadapi dampaknya?
Kita layak mengapresiasi kegiatan Seminar Nasional yang dilakukan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kota Cirebon pada Rabu 24 Agustus 2022 di Hotel Bentani, Jalan Siliwangi No. 69, Kota Cirebon.
Pada acara yang mengangkat tema “Kiat Sukses Menjadi Pengusaha” ini dihadiri oleh unsur pemerintah Kota Cirebon, H. Sutikno, SH., MH. (Ketua APINDO Kota Cirebon) menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Perry Tristianto (Pengusaha Nasional/Pakar UMKM), Dr. H Solihin, SH., MH. (Ketua APINDO DKI Jakarta/ Direktur Alfarmat), dan Dr. M. Aditya Warman (Anggota Dewas BPJS Ketenagakerjaan).
Acara yang dihadiri ratusan peserta (ofline dan online) dari berbagai kota di seluruh Indonesia ini dihadiri oleh para pengusaha lintas sektor dan pengusaha baru sekaligus muda dari Kota Cirebon dan sekitarnya, di samping dari berbagai kota lainnya. Pada sambutannya Walikota Cirebon Drs. H. Nashrudin Azis, SH., dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Cirebon, Drs. Sumanto ini sangat mengapresiasi acara ini.
“Saya sangat mengapresiasi acara semacam ini. Bagaimana pun pengusaha adalah inovator, kreator dan produktor yang sangat menentukan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Kota Cirebon ini punya potensi dan peluang besar dalam bidang usaha apapun,” ungkapnya.
Selanjutnya, Perry Tristianto selaku narasumber pertama, berbagi pengalaman seputar usaha yang ia geluti sejak dulu hingga kini. Menurutnya, menjadi entrepreneur adalah pilihan mulia dengan segala peluang dan tantangannya. Kuncinya adalah berani mencoba, termasuk dari hal-hal yang kecil.
“Saya memulai usaha dalam banyak hal. Dari seni atau jualan kaset hingga pakaian seperti kaos di Bandung dan masih banyak lagi. Saya tidak pergi ke pasar, tapi saya membuat pasar. Saya berani berjualan di pinggir jalan. Saya jual kaos, sepatu dan sebagainya belakangan saya mencoba jualan sosis, jual gorengan atau pisang goreng. Di samping tahu susu. Saya selalu memastikan usaha saya bermanfaat, minimal untuk diri sendiri, lalu untuk orang lain bahkan agama,” ungkap sosok non muslim namun sudah membangun musola ini.
Menurutnya, sebagai pengusaha atau orang yang sedang memulai belajar berwirausaha, kita mesti menjaga kerjasama dan hubungan baik dengan siapapun. Gotong royong dan kerjasama merupakan diantara nilai penting dalam membangun usaha terutama usaha kategori UMKM. Sebab dengan begitu kita semakin terkoneksi dengan banyak kalangan. Hal lain, kita mesti menjaga dan memahami segmentasi pasar. Hal itu sangat penting dalam berwirausaha, sebab di situlah produk usaha dipasarkan. Bahkan segmen pasar itulah penentu produk bisa dikenal dan laku di pasaran, atau tidak sama sekali.
Narasumber selanjutnya, Doktor Solihin, sosok yang pasti dikenal oleh banyak orang di negeri ini. Siapa yang tak kenal Alfarmat. Hampir semua warga Kota Cirebon dan berbagai kota lainnya di Indonesia sangat kenal bahkan akrab dengan Alfarmat. Di hampir semua kecamatan di seluruh Indonesia sudah ditemukan Alfarmat. Hal itu sangat wajar, sebab saat ini ada sekitar 19 ribu Alfarmat di cabang seluruh Indonesia. Biasanya terletak di tempat-tempat yang mudah diakses warga. Dengan demikian, Alfarmat menjadi salah satu tempat favorit dan mudah diakses kapan dan di mana pun oleh warga yang membutuhkan.
Menurut Doktor Solihin, usaha itu bukan untuk dibicarakan, sebab usaha untuk dilakukan alias langsung praktik. “Kalau sekadar bicara tapi tanpa tindakan maka itu tidak berdampak apa-apa. Kita tentu paham ungkapan ini: ‘Lebih baik sedikit berbeda daripada sedikit lebih baik.'” ungkapnya.
Dalam ungkapan lain, sosok yang pernah menggeluti usaha pangkas rambut ini mengungkapkan ungkapan jenial, “Jadilah yang pertama, bukan sekadar menjadi yang terbaik!” Menurutnya, selain menjadi yang pertama, membangun usaha juga perlu keberanian dan kerjasama dengan orang lain. Untuk itu, kita mesti berkolaborasi dengan elemen manapun yang menopang suksesnya usaha yang kita geluti.
Pada sesi selanjutnya, Doktor Aditya Warman menyampaikan materi. Menurutnya, salah satu penyakit yang masih menghinggapi kita selama ini adalah terjebak pada upah bahkan mengejar upah. Pada saat yang sama kita jarang membenahi kualitas sumber daya dan pelayanan. Padahal kalau saja sumber daya dibenahi, kualitas produk ditingkatkan dan pelayanan diperbaiki maka akan terjadi kultur usaha yang konstruktif bagi semua kalangan, baik pengusaha maupun konsumen. Nilai seperti ini jauh lebih mahal dari sekadar upah yang kita kejar bahkan oleh banyak orang di luar sana. Dari nilai-nilai itulah kita memperoleh banyak dampak positif yang menopang usaha hingga sukses.
“Sebuah ungkapan bijak mengingatkan: ‘Tak mengapa dibayar mahal upahnya, tapi jangan kemahalan!’ Nah daripada sibuk mengejar upah yang belum tentu nyaman bagi semua, lebih baik kita membuat usaha. Coba bayangkan, UMKM merupakan penentu 75 persen ekonomi negara kita Indonesia. Karena itu, jadilah orang yang berani memulai usaha, sekecil apapun itu. Kita mesti aktif memproduksi produk yang dibutuhkan konsumen. Kuncinya adalah produktif menghadirkan sesuatu yang baru bukan mengejar upah atau gaji. Jangan mengejar profit tapi kejarlah profil share!”, ungkap Doktor yang berdomisili lama di Amerika Serikat ini.
Pada forum yang dihadiri ratusan peserta (ofline dan online) dari berbagai kota di seluruh Indonesia yang terdiri dari para pengusaha lintas sektor dan pengusaha baru sekaligus muda dari Kota Cirebon dan sekitarnya, di samping dari berbagai kota lainnya ini, H. Sutikno, SH., MH selalu Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kota Cirebon sangat optimis bahwa acara semacam ini menjadi momentum bagi kita semua untuk berani memulai usaha dan menggelorakan optimisme melahirkan pengusaha baru yang sukses sekaligus semakin sukses. Singkatnya, APINDO Kota Cirebon semakin optimis melahirkan pengusaha sukses baru! (*)