CIREBON – Pagelaran Wayang Kulit Cirebon dan tampilan lima maestro topeng merupakan penutup acara Riksa Budaya Den Welas Asih Ing Sepapada dan Kongres Bahasa Daerah Wilayah Budaya Cirebon Dermayu Tahun 2022, yang berlangsung hingga pukul 24.00 Wib, di Gedung Negara, Kelurahab Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Sabtu (26/11/2022) malam.
Tampilan memukau ditunjukan oleh dalang muda Ki Dalang Dewanata Nararya Prasandha yang masih sekolah di SMA Al Azhar Cirebon kelas Xl dengan lakon “Jabang Tutuka” dari sanggar seni griya budaya Pangeran H. Yusuf Dendabrata (Keraton Kacirebonan) Kota Cirebon.
Sisi lain tidak kalah menarik yakni dengan tampilnya 5 maestro topeng dengan tema “Sang Pewaris”.
Sebelum acara wayang kulit Cirebon, tari topeng bikin undangan terhenyak, pasalnya tari topeng ini bisa digelar dalam satu acara dengan 5 maestro tari topeng.
Ada tari topeng Panji dengan gaya Slangit, tari topeng Samba atau Pamindo dengan gaya Palimanan, tari topeng Rumyang dengan daya Indramayu, tari topeng Tumenggung dengan gaya Gegesik juga tari Jinggananom dan Tumenggung Magangdiraja dengan gaya Palimanan dan tari topeng Klana Bandopati dengan gaya Losari Cirebon.
Para penari topeng terlihat pesona dan liukan tubuh yang energik menandakan profesionalisme para penari, salah satunya Nani topeng Losari dari sanggar seni budaya purwakencana, siapa yang tidak kenal Neni? Dia merupakan penari topeng Losari kelas Internasional, karena sering tampil dan menjuarai event di Asia dan Eropa.
Tidak itu saja, penampilan penari lainnya jadi perhatian para undangan yang hadir, karena ada penari Inu Sudiana Ardja, Nanti Kadmini, Aerli Rasinah, Baedah dan Waryo Sela.
Dari sanggar-sanggar ternama inilah muncul penari yang berkelas dari Cirebon dan Indramayu.
Hadir dalam penutupan acara tersebut Kepala Bidang Pariwisata Jabar, Febiyani, Kadisbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, Aat Soeratin penggiat budaya Jabar. (yus)