CIREBON, fajarsatu.- Ketidakhadiran satu orang pun anggota DPRD Kota Cirebon dari Fraksi Gerindra dalam acara Pendidikan Politik dan Kaderisasi Partai Gerindra, membuat para kader Gerindra Kota banyak yang kecewa.
Kegiatan rutin tahunan yang berlangsung di Wisma Sunyaragi, Jalan Evakuasi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon pada Sabtu (2/11/2019) ini memang tidak terlihat satu pun dari enam anggota yang meraih kursi dewan.
Seorang kader dari PAC Kesambi menyebut, ketidakhadiran anggota dewan menandakan jika mereka sudah tidak peduli lagi terhadap partai. Padahal, lanjut dia, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang sebelumnya pernah mereka hadiri.
“Jadi kalau dibilang lupa tidak mungkin, kecuali kalau pengurus DPC tidak mengundang mereka, itu lain perkara,” ucapnya.
Sementara, tidak seorang pun anggota DPRD yang menghadiri kegiatan Pendidikan Politik dan Kaderisasi ini mendapat perhatian serius dari Ketua DPC Gerindra Kota Cirebon, H. Eman Sulaeman dan anggota Dewan Penasehat DPC Gerindra Kota Cirebon, H. Budi Permadi.
Kepada fajarsatu.com, Ketua DPC Gerindra Kota Cirebon, H. Eman Sulaeman menyatakan kekecewaannya. Menurutnya, memang ada sebagian anggota dewan yang saat ini sedang ada kegiatan konsentrasi anggaran Banggar.
“Tapi itupun hanya empat orang, tiga di Banggar satu ketua DPRD yang memang harus telibat. Ruri sendiri sudah minta izin tak bisa hadir karena ada keperluan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan, sendangkan dr. Tresna mungkin ada kegiatan di rumah sakit,” katanya.
Kedepan, lanjut Eman, kondisi seperti ini harus dirubah atau minimal harus ada perwakilan, jangan tidak hadir semuanya.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan partai yang harus hadir karena mereka kader Gerindra, walaupun secara resmi mereka dalam kepengurusan belum terlibat,” kata Eman.
Kecuali, tambahnya, jika ada diantara mereka yang tidak bisa hadir kerena sedang ada pekerjaan misalnya sedang pembahasan APBD dan lainnya.
“Saya sedikit kecewa kalau ada anggota dewan dari kita tidak hadir dalam kegiatan kepartaian padahal tidak sedang tidak ada kegiatan. Harusnya dia hadir walaupun tidak sampai selesai,” tandasnya.
“Anggota dewan itu kebangaan partai. Bagaimana kedepan memberi solusi bila partai atau konsituen membutuhkan,” ucap Eman.
Ditanya apa ada sanksi, ia mengatakan, untuk saat ini belum ada hanya berupa peringatan berupa teguran saja. “Tapi kedepan kalau kejadian seperti terulang lagi, saya tidak akan kasih toleransi sesuai dengan mekanisme partai,” katanya.
Di lain pihak, anggota Dewan Penasehat DPC Gerindra Kota Cirebon, H. Budi Permadi mengatakan, kejadian ini sangat memprihatinkan karena mereka menomorduakan partai politiknya.
“Kalau dia sadar, mereka ada di legislatif berangkat dari partai politik. Idealnya kegiatan partai harus dinomorsatukan. Toh tidak semua anggota fraksi ada kegiatan di dewan,” kata Budi.
Dirinya mengimbau kepada ketua DPC Gerindra untuk tidak segan-segan kepada anggota fraksi yang memblalelo untuk memberikan Surat Peringatan (SP).
“Ini preseden buruk, jangan sampai kejadian anggota dewan periode lalu terulang lagi di periode ini,” tandas pria yang akran disapa Abi ini. (FS-2)