CIREBON, fajarsatu.com – Polresta Cirebon melaksanakan Operasi Keselamatan Lodaya 2023 selama 20 hari kedepan yang dimulai pada 7 hingga 20 Februari 2023.
Sebelumnya, operasi tersebut diawali upacara Gelar Pasukan yang melibatkan 300 personel gabungan di Mapolresta Cirebon, Selanjutnya melakukan sosialisasi keselamatan berlalu lintas di pertigaan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
Kegiatan tersebut turut dimeriahkan penari topeng Cirebon dan tokoh karakter Punakawan dari mulai Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Selain itu, dua orang yang didandani mengalami luka-luka juga turut dihadirkan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengutamakan ketertiban berlalu lintas.
Para penari topeng itu tampil menari saat lampu lalu lintas bewarna merah, sedangkan para punakawan menghampiri pengendara kendaraan bermotor yang berhenti sambil membawa pamflet edukasi ketertiban berlalu lintas.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, mengatakan, operasi tersebut sebagai upaya cipta kondisi menghadapi pengamanan Operasi Ketupat Lodaya 2023 yang akan diselenggarakan kurang lebih satu bulan ke depan. Kegiatan kali ini dipusatkan di Pertigaa Palimanan untuk lebih mengedukasi masyarakat akan pentingnya berkeselamatan dalam berlalu lintas.
“Dalam kegiatan ini kita tampilkan kearifan lokal yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon, seperti tari topeng kemudian juga tokoh-tokoh yang ada di Punakawan maupun juga beberapa contoh-contoh korban kecelakaan lalu lintas. Sehingga diharapkan ini menjadi perhatian masyarakat sekaligus juga momentum bagi kepolisian untuk mengedukasi akan pentingnya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas,” kata Kombes Pol Arif Budiman, Selasa (7/2/2023).
Kapolresta melanjutkan, kegiatan tersebut lebih kepada memberikan edukasi dalam rangka keselamatan, sehingga penertiban dilaksanakan menggunakan pola yang humanis dan simpatik untuk lebih membangun kesadaran masyarakat berlalu lintas.
Dalam kegiatan itu, Kapolresta Cirebon juga memberikan helm kepada sejumlah pengendara yang tidak memakai helm sebagai salah satu upaya untuk membangun kesadaran masyarakat, khususnya pengendara sepeda motor. Tak hanya itu, petugas juga memberikan helm kepada anak-anak yang dibonceng orang tuanya.
“Pemberian helm ini sebagai bentuk edukasi kepada pengendara akan pentingnya keselamatan berlalu lintas, dan penggunaannya tidak hanya bagi pengendara, tetapi bagi yang dibonceng juga, baik anak-anak maupun orang dewasa wajib menggunakan helm,” imbuh Kombes Pol Arif Budiman.
Sementara itu, salah seorang pengendara motor, Ida asal Desa Kepuh, Kabupaten Cirebon mengaku kaget karena adanya operasi tersebut saat melintas di jalan pertigaan Palimanan.
“Jujur Mas, saya kaget ada operasian, tadinya saya pasrah pasti kena tilang, namun saya salah, ternyata polisinya baik nggak nilang, cuma nyaranin kalau pake motor jangan lupa bawa helm”, tandasnya.
Alhamdulillah Mas, saya dan anak dikasih helm baru dua lagi, insya Allah saya mau pakai helm kalau ke jalan lagi. (yus/Irgun)