CIREBON, fajarsatu.com – Pasca Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Sultan Aloeda II (R. Rahardjo Djali) menggelar acara halal bi halal yang berlangsung di Umah Kulon Keraton Kasepuhan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Minggu (7/5/2023).
Hadir juga Sultan Kacirebonan lX, Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat beserta tamu penting, kerabat dan abdi dalem keraton juga undangan lainnya
Puluhan abdi dalem dan kerabat keraton serta warga tampak berbaur mengikuti acara. Mereka beramah tamah sambil mencicipi aneka hidangan khas keraton.
Acara yang digelar masih dalam rangkaian Hari Raya Idul Fitri 1444 H tersebut, sebelumnya diwarnai upaya penghalangan Sultan Aloeda II dan keluarga untuk berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati.
Padahal sedianya rombongan Sultan Aloeda II dan keluarga serta abdi dalem saat itu, mereka sudah sampai di komplek pemakaman Astana Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
Namun sesampainya di lokasi, Sultan Aloeda II beserta keluarga, tamu dan rombongan tidak bisa masuk. Penyebabnya pintu masuk ke Makam Sunan Gunung Jati dikunci sehingga tak bisa dibuka.
“Saya tahu dari banyak orang di sana yang mengatakan kalau kunci sengaja dibawa Ratu Mawar. Begitupun kuncen dan juru kunci tak ada di tempat. Untuk menghindari keributan, kami iklas dan kembali ke keraton,” ujar Sultan Aloeda II kepada sejumlah awak media disela acara halal bi halal di Umah Kulon Keraton Kasepuhan.
Namun demikian, menyusul diduga aksi Ratu Nawar tersebut, pihaknya memastikan akan membawa persoalan tersebut ke jalur hukum. Dasarnya hal itu dinilainya merupakan perbuatan tidak menyenangkan dan menebar kebencian.
Karenanya, dalam waktu dekat pihaknya memastikan untuk segera melaporkan perbuatan Ratu Mawar tersebut ke Polda Jabar.
“Ini akumulasi kami pada Ratu Mawar, setelah sebelumnya juga diduga menurunkan spanduk ucapan Idul Fitri kami di sana,” katanya.
Ia menyebutkan, sikap Ratu Mawar tersebut disebutnya sengaja menebar permusuhan. Padahal selain berziarah ke makam Sunan Gunung Jati, di sana juga ibunya Sultan Aloeda II dimakamkan.
Terpisah, perihal permasalah dibawanya kunci pintu Makam Sunan Gunung Jati tersebut, belum ada tanggapan resmi dari Ratu Mawar. (yus)