Oleh: Sutan Aji Nugraha
(Penulis adalah Pengamat Politik, tinggal di Kota Cirebon)
PARTAI Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan salah satu partai politik di
Indonesia. PPP didirikan pada tanggal 5 Januari 1973 yang merupakan hasil Fusi
atau gabungan empat partai berbasis Islam yakni Partai Nahdhatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSI), dan Partai Islam Perti. Partai ini dipelopori oleh KH ldham Chalid (Ketua Umum PB NU), H. Mohammad Syafaat Mintaredja (Ketua Umum Parmusi), SH, Haji Anwar
Tịokroaminoto (Ketua Umum PSI), Haji Rusli Halil (Ketua Umum Perti), dan Haji
Mayskur (Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di DPR). Dengan hasil
gabungan dari partai-partai besar berbasis Islam, maka PPP telah memproklamirkan diri sebagai “Rumah Besar Umat Islam”.
Awal berdiri PPP menerapkan asas Islam dengan lambang Kabah. Namun sejak tahun 1984, PPP mengqunakan asas Negara Pancasila sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan sistem politik yang berlaku saat itu, ini
disebabkan karena adanya tekanan politik dalam kekuasaan Orde Baru. Selanjutnya PPP secara resmi mengqunakan asas Pancasila dengan lambang bintang dalam segi lima berdasarkan Muktamar | PPP tahun 1984.
Dalam perjalanannya, PPP kembali menggunakan asas Islam dengan lambang Kabah sejak tumbangnya rezim
Soeharto tahun 1998 dan berdasarkan kesepakatan dalam Muktamar V pada akhir1998. PPP berkomitmen untuk terus menjaga keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila, meskipun partai menggunakan asas Islam.
Visi PPP adalah Terwujudnya masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT. PPP secara resmi menggunakan asas Pancasila dengan lambang bintang dalam segi lima berdasarkan Muktamar I PPP tahun 1984. Dalam perjalanannya, PPP kembali menggunakan asas lslam dengan lambang Kabah sejak tumbangnya rezim Soeharto tahun 1998 dan berdasarkan kesepakatan dalam Muktamar IV pada akhir 1998. PPP berkomitmen untuk terus menjaga keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila, meskipun partai menggunakan asas Islam.
Visi PPP adalah, Terwujudnya masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT dan negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis, tegaknya supremasi hukum, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), serta menjunjung tinggi harkat-martabat kemanusiaan dan keadilan sosial yang berlandaskan kepada nilai-nilai ke-lslaman” PPP mempunyai platform yang dibagi dalam beberapa bidang, yakni agama, politik, ekonomi, hukum, sosial, pengetahuan dan keterampilan, dan pendidikan.
Dalam bidang agama, PPP mengedepankan peran agama sebagai panduan moral dan sumber inspirasi dalam kehidupan negara dengan hubungan yang bersifat simbiotik, sinergis serta saling membutuhkan dan memelihara. Hal ini diwujudkan dengan sikap saling toleransi antar umat beragama.
Dalam bidang politik, PPP terfokus dalam aspek penguatan kelembangaan, mekanisme dan budaya politik yang demokratis dan berakhlaqul karimah demi meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM), serta menghargai kebebasan berekspresi, berpendapat dan berorganisasi.
Selanjutnya dalam bidang ekonomi, PPP lebih menekankan pada konsep ekonomi
kerakyatan. Menegakkan supremasi hukum akan selalu dijunjung tinggi oleh PPP dengan ikut serta dalam upaya pemberantasan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), penguatan institusi dan instrumen penegakan hukum serta selalu ikut aktif dalam pembaharuan hukum nasional.
Dalam sektor sosial, PPP selalu berkomitmen untuk terus mewujudkan
kehidupan sosial yang religius dan bermoral dengan menghilangkan budaya
kekerasan dan mengembangkan nilai-nlai sosial budaya. Kemudian dalam bidang
pengetahuan dan keterampilan, PPP ikut membantu demi terbentuknya manusia
yang berkualitas dan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan kesejahteraan.
Dalam sektor sosial, PPP selalu berkomitmen untuk terus mewujudkan
kehidupan sosial yang religius dan bermoral dengan menghilangkan budaya
kekerasan dan mengembangkan nilai-nlai sosial budaya. Kemudian dalam bidang
pengetahuan dan keterampilan, PPP ikut membantu demi terbentuknya manusia
yang berkualitas dan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan kesejahteraan.
Sangat menarik jika menelisik sejarah, manifestasi PPP dalam penerapannya
di lapangan organisasi dan politik, khususnya di Kota Cirebon. Saya melihat serta mengamati sekaligus menganalisa bahwa kepengurusan PPP di Kota Cirebon cenderung “stagnan” dan masih belum bisa mengambil peran strategis sekalipun tergolong partai lama. Mengapa? Ini persoalan kepemimpinan, dimana fungsi dan peran politik kelembagaan yang berjalan lamban. “Rumah Besar Umat Islam” yang menjadi stigma dahulu sudah makin pudar seiring berjalannya waktu.
Kerja-kerja politik partai secara organisasi maupun politik hampir tak ada, terkecuali pada saat momen politik, pemilihan presiden, legislatif dan kepala daerah.
Ada hal menggelitik untuk kepemimpinan dan kepengurusan PPP di Kota Cirebon sejak terpilihnya seorang Dokter sebagai Ketua DPC PPP Kota Cirebon. Strategi dan taktik dimanifestasikan sebagai wujud nyata perjuangan yang selama ini dianggap masyarakat politik, “mati suri”. Dalam lapangan organisasi hari ini yang bersifat elektoral, PPP Kota Cirebon mengembangkan terus pelayanan bagi masyarakat, menariknya out of the box, yakni kesehatan. Instrumen dan pola sudah dirancang sedemikian rupa guna mendongkrak elektabilitas dan popularitas.
Selama bergaul dan berdiskusi dengan Ketua DPC PPP Kota Cirebon, Dokter Doddy Ariyanto merasakan optimisme perjuangan yang selama ini tak begitu dianggap dalam kancah perpolitikan, khususnya di Kota Cirebon. Dalam menghadapi pesta demokrasi 2024 diharapkan sekali dengan pembangunan sarana dan prasarana “Rumah Sehat” yang sudah tersebar di seluruh
Kota Cirebon mampu menciptakan masyarakat Kota Cirebon sehat, ya merasakan itu terlebih dahulu.
Persoalan lainnya, kita serahkan saja kepada pemilik hidup, Allah SWT. Pembangunan yang dimaksud PPP adalah ikhtiar memenuhi hak-hak rakyat
untuk mencapai kemakmuran dan keadilan. Pembangunan jalan menuju Tanah Air yang kita impikan: Baldlatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur. Gemah ripah loh jinawi.
Pembangunan dengan jalan menggapai kesejahteraan dalam keadilan dan
berkeadilan dalam berkemakmuran, untuk terwujudnya masyarakat adil makmur dengan diawali sehat jasmani dan rohani tentunya. PPP optimis akan menang pada Pemilu 2024, dengan memegang erat tekad bertemakan Satu Tujuan Menjemput Kemenangan”. (*)