CIREBON, fajarsatu.com – Nonton bareng (nobar) pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang disiarkan langsung di empat stasiun TV swasta. Hadir dalam acara nonton bareng tersebut, anggota DPR RI dari Partai Demokrat, HE Herman Khaeron bersama ketua dan kader DPC Partai Demokrat Kabupaten Cirebon, mendengarkan sekaligus
membahas pidato politik AHY di salah satu cafe Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Kabupaten Cirebon, Jumat (14/7/2023) malam.
HE Herman Khaeron mengatakan, dalam pidato politik yang disampaikan AHY ada hal penting yang akan menjadi perhatian pada situasi saat ini.
”Diantaranya, ada berbagai aspek sendi-sendi rakyat kualitasnya menurun,” ujar Kang Hero, sapaan akrab HE Herman Khaeron.
Hal tersebut menjadi penyemangat, ulas Hero, perubahan dan perbaikan. Antara lain yaitu aspek ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, sumber daya manusia, penegakan hukum, demokrasi, dan lingkungan.
”Sekarang ini, situasi ekonomi sedang tidak wajar-wajar saja, secara makro pertumbuhan ekonomi dan investasi tumbuh tapi tidak banyak dirasakan rakyat. Belum lagi utang pemerintah dan BUMN yang sangat membebani rakyat,” paparnya
Sumber daya manusia yang harus disiapkan menghadapi persaingan global, menurutnya, belum banyak disentuh pemerintah saat ini. Revolusi mental yang digaungkan tidak terlihat hasilnya.
”Pemerintah lebih senang membangun infrastruktur megah. Infrastruktur penting tapi sumber daya manusia juga sangat penting, belum lagi untuk membangun infrastruktur itu harus mengorbankan banyak ekosistem alam. Terjadi penurunan kualitas lingkungan hidup kita. Akibatnya makin banyak bencana banjir dan tanah longsor karena daya dukung alam yang dirusak, juga kebakaran hutan,” ungkapnya.
Di bidang penegakan hukum, tambah Hero, rakyat kecil susah mendapat keadilan.
“Penegakan hukum itu tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, keras ke oposisi tapi lemah ke koalisi. Makanya ada pemimpin daerah yang pindah partai ikut partai penguasa,” tandasnya.
Dia juga menambahkan, demokrasi dan kebebasan rakyat juga dibayang-bayangi masalah, sehingga rakyat takut berbicara dan mengeluarkan pendapat. Dikarenakan, tidak ada tempat untuk pengkritik dan yang berbeda pendapat dengan penguasa.
”Padahal sepanjang kritik itu bukan fitnah, kritik itu tidak membuat kerusakan terhadap kesatuan dan persatuan serta ideologi pancasila, itu tidak masalah. Sepanjang kritik itu untuk membangun harusnya dibuka ruang-ruang untuk demokrasi. Mengadu ide dan gagasan demi kemajuan bangsa,” imbuhnya.
Hero menambahkan, banyak yang takut dengan perubahan, padahal perubahan itu bukan berarti mengganti seluruhnya. Tapi tetap melanjutkan yang sudah baik, menyempurnakan yang tidak sempurna.
”Jangan takut dengan perubahan. Justru kalau kita ingin menjadi lebih baik, ya kita harus mengubah dan mengusahakannya. Partai Demokrat akan melakukan itu dengan dukungan rakyat,” paparnya. (yus)