CIREBON, fajarsatu.com – Stunting merupakan persoalan nasional. Oleh karenanya, penanganannya tidak bisa hanya oleh masing-masing sektor, namun harus dilakukan secara bersama-sama semua pihak.
Hal itu disampaikan anggota DPR RI, H. Kardaya Warnika saat Sosialisasikan KIE dan program Bangga Kencana pencegahan stunting di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, kabupaten Cirebon, Kamis (27/7/2023).
Acara semakin meriah dengan adanya doorprize dengan menyediakan berbagai hadiah yang dipandu MC ternama Nur Hikmah.
Dari pantauan media ini terlihat ratusan masyarakat Desa Kertawinangun antusias mengikuti Sosialisasi KIE dan Program Bangga Kencana yang dilakukan anggota DPR RI dari Partai Gerindra ini bersama mitra.
Kardaya Warnika yang merupakan anggota komisi IX DPR-RI Dapil Jabar VIII meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu datang bersama mitra seperti dr. Fajar Firdawati sebagai Direktur bina pelayanan KB wilayah khusus BKKBN Pusat, Irfan Indriastono sekertaris perwakilan BKKBN Jawa Barat, Jaojatun sub kordinator BPPIK & Advokasi DPPKBP3A kabupaten Cirebon. Serta kuwu Kertawinangun Dedi.
“Saya sebagai anggota DPR RI ingin bahwa di daerah pemilihan saya khususnya masyarakat Kertawinangun agar selalu sehat, rumah tangga Samawa, maka dari itu saya bersama yang menangani bidang masalah stunting agar bisa menjelaskan kepada masyarakat bagaimana cara penanganan dan pencegahannya,” ujarnya.
Dikatakannya, stunting adalah kekurangan gizi pada bayi 1000 hari pertama kehidupannya, sehingga menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
“Karena mengalami kekurangan gizi menahun bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar balita seumurnya, namun tidak semuanya yang bertubuh pendek itu stunting,” katanya.
“Jika anak mengalami stunting, tentu saja tidak hanya berdampak pada fisk namun bisa berpengaruh pula terhadap kecerdasan anak tersebut ada tiga hal yang dipersiapkan dalam penanganan stunting ini,” sambungnya.
Pertama program siap nikah dan siap hamil calon pengantin harus dipersiapkan, jangan sampai kurang gizi, amenia dan lainnya yang nanti ketika menikah dan hamil memungkinkan punya anak stunting karena dari ibu yang kurang gizi atau secara fisik kurang sehat.
Kemudian 1000 hari pertama kehidupan, anak harus betul-betul diperhatikan asupan gizinya makanan bergizi tidak harus yang mahal namun bisa memanfaatkan yang ada di sekitar.
“Dan yang terakhir pascapersalinan ibu-ibu direkomendasikan untuk bisa ber-KB agar perhatian termasuk pengasuhan atas anak yang telah dilahirkan lebih fokus sehingga anak akan tumbuh dengan baik dan terhindar dari stunting,” pungkasnya. (de)