MAJALENGKA, fajarsatu.com – Persatuan Umat Islam (PUI) Kabupaten Majalengka mengadakan pembinaan guru PUI se-Kabupaten Majalengka tahun 2023, bertempat di Gedung Islamic Center Majalengka, Kamis (31/08/2023).
Ketua PD. PUI Majalengka, H. Asep Zaki Mulyatno, menyatakan bahwa kegiatan bertema menumbuhkan semangat berorganisasi di kalangan Guru PUI demi sinergitas Majalengka Raharja, merupakan salah satu bentuk upaya untuk mengembangkan potensi para guru di bawah naungan PUI yang berada di Kabupaten Majalengka.
Hingga saat ini, kata Asep Zaki, bahwa sekolah yang berada di bawah naungan PUI terdiri dari lembaga pendidikan berbasis Islam, seperti MDA 701, MI 35, MTs/SMP 19, serta MA/SMK 10, dengan total jumlah 3.225 guru pengajar. Mereka tersebar di 26 Kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka.
“Berbagai tantangan pada lembaga pendidikan PUI harus terus kita hadapi demi kecintaan kita pada lembaga PUI serta kekompakan dan kebersamaan untuk terus berkhidmat menjadi guru yang selalu diberikan keberkahan,” jelas H. Zaki.
Lembaga PUI selama ini telah berperan serta dalam bidang pendidikan dan keagamaan, hal ini juga sebagai bentuk sinergitas terhadap Pemkab Majalengka dalam mewujudkan visi dan misi Raharja.
“Terima kasih kepada Bapak Bupati Majalengka, Baznas dan Kemenag yang telah peduli terhadap lembaga PUI, mudah-mudahan ke depan kepedulian terhadap guru sekolah dan guru ngaji lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Sementara Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi, dalam sambutanya mengatakan bahwa organisasi PUI memiliki peranan penting dalam bidang pendidikan Islam di Jawa Barat, karena merupakan salah satu pelopor gerakan pembaharu Islam.
Keberadaan lembaga PUI yang mempunyai peran penting dalam mencerdaskan bangsa, terutama dengan sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan PUI diharapkan terus bisa mencetak siswa-siswi yang berprestasi.
“Dengan telah dibuatnya Perda Pesantren oleh Pemda Majalengka diharapkan bisa meningkatan peran keagamaan di Kabupaten Majalengka,” ungkap bupati.
Selain itu, imbuhnya, bisa memberikan peluang bagi guru agama dalam kesejahteraan ataupun legalitas formalnya.
Karna mengatakan, PUI lembaga yang mempunyai masa serta sekolah yang banyak dan berada di berbagai organisasi sehingga lembaga pendidikan akan terus berkembang dan maju.
Dengan didasari spirit perjuangan tokoh pahlawan nasional KH. Abdul Halim, maka diharapkannya peran serta guru pengajar yang ada dibawah naungan PUI harus terus di gelorakan semangatnya. Hal ini sekaligus untuk mewujudkan Majalengka sebagai kabupaten pendidikan.
“Guru PUI harus semakin eksistensi dan terus memperkuat keteladanan dalam hal pendidikan dan keagamaan. Selain itu guru PUI harus mempunyai wadah, seperti persatuan guru di Dinas Pendidikan atau Kemenag, sehingga akan mengangkat citra lembaga PUI-nya,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut juga di serahkan piagam dan penghargaan kepada guru yang telah mengabdi lama, guru berprestasi dan siswa berprestasi sebanyak 25 orang. (hen)