CIREBON, fajarsatu.- Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Cirebon melakukan sebuah terobosan dan menjadi yang pertama di Indonesia. Hal yang dimaksud yakni program Layanan Pembayaran Denda Tilang dan Pengiriman Barang Bukti Tilang Yang Terintegrasi dan Terkoneksi secara nasional yang bekerjasama antara Kantor Pos Cirebon dan BRI.
Kepala Kajari Kota Cirebon, Syarifudin menerangkan sudah tiga kali menjabat sebagai Kajari, baru di Kota Cirebon yang terhitung paling banyak dalam menerima berkas penilangan. Oleh karena itu yang mendasari pihaknya membuat satu terobosan ini agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat.
“Sudah tiga kali saya jadi Kajari, tapi baru disini berkas penilangan yang banyak yang membuat kami mengeluarkan program ini,” ungkapnya saat dijumpai selepas melakukan peresmian program tersebut bertempat di kantor Kajari Kota Cirebon, Jumat (29/11/2019).
Program yang berhasil menembus predikat program pertama di Indonesia ini sudah sekitar enam bulan lalu di gagas meski kurang di sosialisasikan.
“Program ini sudah di gagas sejak enam bulan yang lalu tapi kurang sosialisasi,” ujarnya.
Kemudian, Kota Cirebon yang masuk dalam kawasan destinasi wilayah wisata di Jawa Barat. Sehingga tingkat pelanggaran lalu lintas di prediksikan akan meningkat, terlebih lagi, program ini sudah menjadi rebutan untuk menjadi pelopor di Indonesia.
“Kota Cirebon yang masuk dalam wilayah wisata, saya perkirakan tindakan terhadap pelanggar lalu lintas akan meningkat. Terlebih lagi kami harus rebutan program ini terutama dengan Kajari Bandung,” kata dia.
Sementara itu Walikota Cirebon, Nasrudin Azis mengatakan kajari kota cirebon yang didukung penuh oleh kantor pos dan BRI sebagai bentuk dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Maka dengan keluarnya program ini, akan membuat wisatawan tidak akan kapok untuk berkunjung ke Kota Cirebon.
“Ini sebagai bentuk pelayanan prima yang diberikan oleh Kajari Kota Cirebon, jadi wisatawan gak akan kapok untuk bisa dateng ke sini,” ungkapnya.
Selain itu, dinilainya hal ini sebagai bentuk mewujudkan Kota Cirebon sebagai kota pariwisata wilayah Jawa Barat yang layak untuk dikunjungi.
“Kalo sudah begini kenapa harus segan-segan main ke Kota Cirebon, Kajarinya saja sudah memiliki terobosan melalui program ini,” pungkasnya. (FS-7)