CIREBON, fajarsatu.com – Kota Cirebon berhasil meraih sejumlah penghargaan pada Festival TIK ke-12 Tahun 2023, yang diselenggarakan atas kerja sama Relawan TIK Indonesia dengan Kemenkominfo dan Universitas PGRI Semarang, Jumat (27/10/2023) lalu.
Kota Cirebon meraih Anugerah Kategori Komunikasi Publik Digital Terbaik, Anugerah Program Inovatif dan Desa Cerdas dengan programnya Roadshow Literasi Digital 22 Kelurahan. Kemudian kategori Anugerah Mitra Kolaboratif Daerah yang diraih oleh DKIS Kota Cirebon.
Pada festival tersebut, mengusung tema ‘Manunggaling Kawula Digital’. Hadir pimpinan Bawaslu RI, jajaran rektorat Universitas PGRI Semarang, dan tamu undangan lainnya.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Ma’ruf Nuryasa mengucapkan terima kasih atas anugrah yang telah diberikan. Anugerah ini, sebagai bentuk komitmen DKIS melalui RTIK memberikan kemudahan dalam melayani masyarakat berbasis digital.
“Kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Kota Cirebon dengan berbagai inovasi,” kata Ma’ruf kepada media, Selasa (31/10/2023).
Sementara itu, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kemenkominfo RI, Bambang Tri Santoso mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk sosialisasi menciptakan ruang digital yang damai serta aman untuk setiap individu.
“Maka dari itu saya berharap masyarakat bisa dan mau untuk bersama melawan berita hoax yang dengan cara mengecek Kembali sumber berita dan saring sebelum sharing,” ujarnya.
Berdasarkan tema, Bambang menyampaikan, Manunggaling Kawula Digital bermakna menyatunya pengguna (user) dengan teknologi digital. Salah satu implementasi atas tema tersebut adalah keberadaan Relawan TIK.
“Relawan TIK merupakan wadah relawan yang diinisiasi oleh Kemenkominfo sebagai perpanjangan tangan untuk melaksanakan pendampingan terkait digitalisasi di tingkat bawah dan di berbagai lapisan masyarakat,” katanya.
Sebagai informasi, melalui festival ini juga, Bawaslu RI menyampaikan kepada seluruh peserta yang hadir. Bahwa pada Pemilu 2024 mendatang memiliki tantangan kuat, seperti akan banyaknya berita atau informasi hoaks. Sehingga seluruh lapisan masyarakat harus di edukasi terkait pemilihan informasi. (yus)