CIREBON, fajarsatu.- Komisi II DPRD Kota Cirebon melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan reservoir untuk Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (19/12/2019).
Dari peninjauan tersebut diketahui, pengerjaan proyek mengalami keterlambatan. Sampai kemarin, progresnya baru sekitar 57 persen. Padahal penyelesaian proyek yang berasal dari Kementerian PUPR itu dijadwalkan pada akhir Desember ini.
“Kita melihat terjadi keterlambatan progres pengerjaan. Padahal harusnya sekarang sudah hampir rampung, karena batas waktu pengerjaannya akhir Desember ini,” ungkap Ketua Komisi II DPRD, H. Watid Sahriar di sela-sela peninjauan.
Watid menyampaikan, keterlambatan pengerjaan proyek terjadi karena pengiriman material reservoir dari China kurang tepat waktu. Namun, kata Watid, kontraktor seharusnya berpacu menyelesaikan item pekerjaan pendukung lainnya secara simultan.
“Seharusnya tidak tergantung pada pengiriman material dari luar negeri. Bisa simultan menyelesaikan pekerjaan lainnya. Kami sarankan, untuk mengejar ketertinggalan ini pihak kontraktor menerapkan sistem kerja tiga shift,” kata Watid.
Namun bila akhirnya tetap tidak selesai pada akhir masa kontrak, Watid mengaku, pihaknya akan menemui pejabat terkait di Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat sebagai representasi Kementerian PUPR. “Kita ingin meminta, kalaupun ini tidak selesai, maka anggarannya tetap turun agar bisa dilanjutkan tahun 2020,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, Sopyan Satari menyampaikan, pembangunan reservoir berkapasitas 9.000 meter kubik merupakan salah satu upaya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.
“Reservoir ini berfungsi sebagai reservoir distribusi untuk mendukung program optimalisasi sistem distribusi yang diharapkan,” katanya. (FS-7)