CIREBON, fajarsatu.com – Debat pertama calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon 2024, dengan tema : “Transformasi Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik” debat ini diselenggarakan oleh KPU Kota Cirebon di salah satu Hotel yang ada di kawasan Jalan Siliwangi, Kota Cirebon. Rabu (30/10/2024).
Tiga pasangan calon, yaitu Dani Mardani-Fitria Pamungkaswati, Eti Herawati-Suhendrik, dan Effendi Edo-Siti Farida Rosmawati memaparkan visi mereka mengenai tata kelola pemerintahan, digitalisasi, dan pembangunan kota yang inklusif.
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon nomer urut 1, Dani Mardani dan Fitria Pamungkas, memiliki visi untuk mewujudkan Cirebon sebagai kota yang “Religius, Maju, dan Sejahtera.” Dalam visi ini, mereka menitik beratkan pada semangat toleransi beragama, mengingat sejarah dan keragaman budaya Cirebon yang kuat.
Misi mereka mencakup beberapa poin penting diantaranya :
Menanamkan nilai-nilai agama untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
Mengembangkan kota yang cerdas dengan wawasan teknologi informasi.
Mewujudkan Cirebon sebagai kota yang sehat, sejahtera, dan berwawasan lingkungan.
Memajukan Cirebon sebagai pusat perdagangan, jasa, dan pariwisata yang berfokus pada budaya lokal serta ekonomi kreatif.
Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang berkualitas dan berintegritas.
Gagasan utama mereka yang dikenal dengan istilah “REMAJA” (Religius, Maju, Sejahtera) ini juga diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Cirebon untuk 2025-2045, mencerminkan aspirasi kota ke depan.
Sementara pasangan calon Wali Kota Cirebon nomer urut 2, Eti Herawati bersama wakilnya Suhendrik, yang tergabung dalam pasangan “BERES,” membawa visi untuk mewujudkan
Kota Cirebon yang sejahtera, maju, dan berkelanjutan.
Mereka mengusung sejumlah misi, termasuk peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial, dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang produktif dan inovatif.
Misi mereka juga mencakup penguatan ekonomi lokal melalui inovasi dan inklusivitas, pengelolaan pemerintahan yang transparan dan responsif, serta pelestarian budaya lokal. Selain itu, Eti dan Suhendrik ingin mengembangkan ruang publik dan kesempatan bagi anak muda untuk beraktualisasi, serta meningkatkan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perekonomian lokal.
Selanjutnya calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon nomer urut 3, Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati mengusung visi “Setara Berkelanjutan,” yang mengarah pada Cirebon yang Sejahtera, Tertata, Aspiratif, Religius, Aman, dan Berkelanjutan. Visi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan serta keteraturan kota secara holistik hingga tahun 2029.
Untuk mencapai visi tersebut, pasangan ini memiliki beberapa misi, termasuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial berbasis budaya lokal, membangun infrastruktur kota yang berkelanjutan, dan mengoptimalkan tata kelola pemerintahan yang transparan dengan digitalisasi.
Selain itu, mereka berencana untuk mendorong peran perusahaan daerah dalam mendukung perekonomian kota dan memastikan keseimbangan lingkungan melalui pembangunan yang ramah lingkungan. (yus)