CIREBON, fajarsatu.com – Hari Guru di SMAN 6 berlangsung meriah dan khidmat, dengan upacara dan kegiatan siswa-siswi untuk memperingati Hari Guru yang jatuh pada tanggal 25 November ini.
Kepala SMAN 6, Maman Dermawan menyampaikan kegembiraannya, karena ini acara setahun sekali, dan antusias anak-anak juga ikut terbawa senang dengan berbagai kegiatan untuk para guru-gurunya.
Disamping itu, Maman juga menjelaskan, seorang guru hendaknya dapat menjalankan tugasnya dengan baik, tanpa diganggu hal diluar teknis atau dikriminalisasi, demikian dikatakan Maman Dermawan, Kepala SMAN 6 Kota Cirebon, Senin (25/11/2024).
Seperti diketahui bersama, akhir-akhir ini ada beberapa peristiwa guru mendapatkan kriminalisasi. Ia berucap syukur, perlahan
tapi pasti pemerintah mulai memperhatikan suara guru dengan digulirkannya proses perancangan undang-undang perlindungan hukum terhadap guru.
“Dengan adanya undang-undang perlindungan guru, In sya Allah guru akan semakin nyaman dalam menjalankan tugasnya secara profesional,” tandasnya.
Artinya, masih kata Maman, dengan guru yang memiliki kualitas maka akan menciptakan siswa yang berkualitas juga. Sehingga diharapkan dapat meraih Indonesia emas tahun 2045.
Proses undang-undang kini masih dalam tahap proses, yakni penyusunan konsep. Karena , lanjutnya, kalau guru berkualitas, tentu akan menciptakan siswa yang berkualitas juga, dan yang diharapkan dapat meraih Indonesia Emas pada tahun 2045
Dalam perjalannya, undang-undang tersebut kini dalam tahap penyusunan. Karena sebetulnya pihaknya telah memiliki perlindungan hukum terhadap guru.
“Tetapi, apabila berhadapan dengan undang-undang perlindungan anak maka akan kalah. Maka kita upayakan regulasi itu ada maka nantinya bisa bersanding dengan UU perlindungan anak,” ucapnya
Ia menambahkan, untuk menegakan disiplin, perlu adanya reward dan punishment.
“Punishment disini bukan berarti hukuman, tetapi sebagai pengingat kepada siswa bahwa ada hal-hal secara tegas ya, itu tidak boleh dilakukan,” paparnya.
Ia berharap adanya kerjasama yang baik antar stakeholder, baik orang tua siswa maupun komite sekolah.
“Bahkan tidak sedikit orang tua yang betul-betul menitipkan anaknya, karena percaya kepada kita dan alhamdulillah SMA 6 dalam beberapa tahun ini peminatnya di wilayah kota selalu terbanyak,” jelasnya.
Hal tersebut merupakan kepercayaan, ini sebagai bukti bahwa orang tua banyak yang percaya kepada kami, untuk menitipkan anaknya. (yus)