MAJALENGKA, fajarsatu.com – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Muhammad Umar Ma’ruf mengaku prihatin dengan adanya siswa setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau telah lulus Sekolah Dasar (SD) tetapi masih belum dapat membaca huruf latin. Sebab, sudah seharusnya anak yang lulus SD tersebut minimalnya bisa membaca dengan lancar dan tugas para guru dan kepala SD untuk benar-benar serius memberikan pendidikan dan mengawasi siswanya yang belum dapat membaca.
“Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan memiliki tugas berat untuk terus meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui pendidikan formal dan non formal. Terhadap fenomena masih adanya siswa SMP atau lulusan SD yang belum dapat membaca, tentunya saya merasa prihatin dan para guru SD dan kepala sekolahnya harus meningkatkan lagi kinerja dan pengawannya kepada anak didiknya masing-masing agar jangan sampai lulus SD masih belum bisa membaca huruf latin,” jelasnya.
Muhammad Umar Ma’ruf kepada jurnalis fajar satu.com, Rabu (04/12/2024).
Dikatakannya, para guru dan kepala sekolah di tingkat sekolah dasar dalam menjalankan tugasnya sehari-hari jangan hanya berprinsip gugur kewajiban mengajar dan masuk kerja ke sekolah. Mereka harus benar-benar tahu seluruh siswanya dan perkembangan berbagai sisi, baik afektif maupun kognitifnya sehingga dari waktu ke waktu sampai saatnya para siswanya lulus SD dipastikan sudah dapat membaca huruf latin dengan lancar.
Menurut Umar Ma’ruf, para guru dan kepala sekolah SD harus dekat dengan orang tua siswa sehingga saat ada siswa yang sulit mengikuti pelajaran sekolah seperti lambat bisa membaca huruf latin, maka guru dan kepala sekolahnya harus segera berkomunikasi dengan orang tua siswa untuk mencari solusinya. Jangan sampai saat ada siswa bermasalah, guru dan kepala sekolahnya diam saja sehingga masalah itu menjadi besar dan masyarakat menyalahkan pihak sekolah.
“Tanggungjawab mendidik anak itu memang bukan hanya pihak sekolah, tetapi butuh kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua siswa, sebab waktu yang lebih lama berinteraksi anak-anak itu ada di lingkungan keluarganya. Hanya saja memang kebanyakan masyarakat setelah mendaftarkan anaknya ke sekolah.
Mereka menyerahkan sepenuhnya urusan pendidikan kepada guru dan sekolah, sehingga hal inilah yang harus dipahami para guru dan kepala sekolah SD dalam menjalankan tugasnya sehari-hari,” tandas Umar Ma’ruf.
Ditegaskan Umar Ma’ruf, pihak sekolah harus segera berkomunikasi dan memanggil orangtua siswa yang anaknya mengalami masalah seperti kesulitan membaca. Hal itu perlu dilakukan untuk dicari solusinya apakah perlu diberikan les tambahan atau bimbingan khusus sehingga saat waktunya lulus SD nanti seluruh siswa sudah benar-benar bisa dan lancar membaca huruf latin. (eko)