MAJALENGKA, fajarsatu.com – Pemerintah Kabupaten Majalengka terus berupaya untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) melalui program percepatan peningkatan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) bagi masyarakat. Sebagai bukti keseriusan dalam menjalankan upaya tersebut, Dinas Pendidikan secara resmi melakukan launching program yang dinama dengan Akselerasi Capaian Rata-rata Lama Sekolah (Aksirama) di Garden Hotel Majalengka, Senin (9/12/2024).
Launching program yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Sosialisasi Peningkatan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) melalui Pendidikan Kesetaraan di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka tersebut dihadiri berbagai komponen dan stakeholder bidang pendidikan. Secara gamblang Dinas Pendidikan mempresentasikan mengenai program percepatan peningkatan rata-rata lama sekolah tersebut, dari mulai sasaran, strategi, tujuan dan termasuk anggaran yang akan digunakan untuk mensukseskan program tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, H Rd. Muhammad Umar Ma’ruf, S.Sos.M.Si mengatakan, saat ini rata-rata lama sekolah masyarakat Kabupaten Majalengka masih ada di bawah angka tingkat Provinsi Jawa Barat di angka 7,53 tahun pada tahun 2024. Itu artinya meskipun saat ini sudah banyak warga Majalengka yang sudah menjadi sarjana, tetapi karena jumlahnya lebih banyak yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) dan SLTP, maka jika dirata-ratakan secara keseluruhan masyarakat itu masih rendah angkanya.
“Kami dari Dinas Pendidikan tentunya akan melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah masyarakat Kabupaten Majalengka ini dengan aksi nyata yang langsung ke masyarakat. Sasaran program akselerasi peningkatan rata-rata lama sekolah ini mereka antara lain anak yang belum sekolah, anak yang putus sekolah, anak tidak sekolah dan anak yang tidak mau sekolah,” jelas Kadisdik Muhammad Umar Ma’ruf di hadapan peserta sosialisasi.
Dikatakannya, untuk mensukseskan program tersebut Dinas Pendidikan akan bekerjasama berbagai pihak seperti Dinas Tenaga Kerja, PKBM, perusahaan yang banyak mempekerjakan tenaga kerja usia muda dan termasuk organisasi yang bergerak di bidang pendidikan. Sasaran dari program ini adalah anak usia sekolah sampai usia maksimal 25 tahun yang belum lulus sekolah tingkat menengah atas atau SLTA.
Menurut Muhammad Umar Ma’ruf, anak-anak atau remaja yang usianya maksimal 25 tahun belum lulus sekolah akan didorong untuk sekolah dengan mengikuti kejar Paket B atau Paket C sehingga mereka bisa menempuh pendidikan dengan tetap bekerja membantu keluarganya. Pemerintah akan memberikan biaya untuk mengikuti program kejar paket pendidikan tersebut sampai mereka lulus tingkat SLTP dan SLTA.
Ditegaskannya, Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja akan meminta kepada manajemen perusahaan agar mengizinkan pegawainya yang belum lulus SLTP dan SLTA untuk mengikuti program Paket B dan Paket C. Selanjutnya setelah para pegawainya lulus pendidikan lebih tinggi, pihak perusahaan juga akan didorong untuk memberikan penghargaan berupa tambahan gaji atau insentif agar tumbuh kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.
“Kalau pegawai yang pendidikannya tinggi diberikan gaji lebih besar dibanding pegawai yang pendidikannya lebih rendah, maka dengan sendirinya masyarakat akan mendorong anaknya untuk sekolah lebih tinggi. Dan dengan terobosan program ini semoga tingkat pendidikan masyarakat di Majalengka setiap tahun terus meningkat dan bisa diiringi dengan meningkatnya kesejahteraan ekonominya,” tandas Muhammad Umar Ma’ruf. (eko)