SUMBER, fajarsatu.- Pasca kasus OTT yang dilakukan KPK terhadap orang nomor satu di Kabupaten Cirebon, H. Sunjaya Purwadisastra, menjadi cambuk tersendiri bagi Kabupaten Cirebon.
Puncak pimpinan yang sekarang dipegang oleh wakil bupati yang sekarang menjabat Plt Bupati Cirebon, H. Imron Rosyadi dituntut untuk melakukan perubahan yang signifikan di semua bidang.
Untuk itu sosok wakil bupati menjadi salah satu sosok yang diharapkan bisa membantu bupati defenitif melaksanakan tugas agar perubahan secara signifikan bisa secepatnya direalisasikan, sehingga Kabupaten Cirebon bisa kembali melajutkan pembangunan yang sempat tertunda.
Hal ini disampaikan pengamat politik Kabupaten Cirebon, S. Sandi Wiranata,SE.,MM.,Ak.Ca, Senin (19/8/2019).
“Sosok wakil bupati yang akan mendampingi bupati semestinya memiliki pengalaman, baik di birokrasi baik di eksekutif maupun legislatif selain itu yang terpenting adalah memiliki kompetensi dan kemampuan manajerial dalam membantu bupati untuk menjalankan roda pemerintahan,” ujar Sandi.
Sandi yang tercatat sebagai warga Kecamatan Gegesik ini juga mengatakan hal penting yang mesti diperhatikan dari sosok wakil bupati salah satunya memiliki kredibilitas baik.
“Apalagi mempunyai elektabilitas tinggi jelas akan menguntungkan karena secara politis akan mendapat dukungan yang kuat dari masyarakat terhadap pemimpin daerah,” katanya.
Jika benar ingin mengangkat slogan sebuah perubahan, lanjut Sandi, dibutuhkan profesionalitas yang baik antara bupati dan wakil bupati untuk dapat merealisasikan janji-janji politik sehingga akan mampu membenahi kekurangan birokrasi pemerintah daerah sebelum ke sektor lain.
“Kabupaten Cirebon perlu sebuah perubahan yang signifikan baik di bidang pendidikan,mutu kesehatan dan harus mampu menggali potensi daerah terutama sektor pariwisata yg lagi tren dengan pembangunan berbasis lokal. Lelaki ataupun perempuan tidak menjadi patokan karena yang terpenting sesuai kriteria yang disebutkan tadi,” tambahnya. (FS-5)