BANDUNG, fajarsatu.– Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cimahi, Rudi Haryadi menerima penghargaan sebagai guru terbaik se-Indonesia tahun 2019 dari Princess Maha Cakhri Award (PMCA) Thailand.
Atas raihan tersebut, Rudi akan bertolak ke Bangkok, Thailand pada 15 Oktober 2019 untuk mengikuti upacara penganugerahan penghargaan.
“Ini suatu kebanggaan bagi saya karena bisa mewakili negara Indonesia dan mendapatkan penghargaan yang luar biasa. Ini merupakan salah satu bakti saya kepada negara serta kontribusi pada provinsi dengan menjadi guru juara,” ucapnya saat ditemui pada acara kunjungan PMCA Foundation ke SMKN 1 Cimahi, Jln. Mahar Martanegara No. 48, Kota Cimahi, Selasa (20/8).
Rudi menjelaskan, penghargaan yang ia peroleh berdasarkan proses seleksi yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Di tahap akhir, selain dirinya, ada dua guru lain, yakni guru asal Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur yang akan dinominasikan meraih penghargaan (PMCA).
“Namun, melihat dari capaian prestasi, pengabdian di sekolah, dan visi yang ingin dicapai ke depan menjadi pembeda dengan guru lainnya. Akhirnya, saya berhasil meraih nominasi tersebut,” tutur Guru Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2018 tersebut.
Ia pun mengajak seluruh guru dan tenaga pendidik di Indonesia untuk terus berinovasi agar mampu mencerdaskan anak bangsa.
“Mari kita sepenuh hati berkontribusi bagi pendidikan di Indonesia agar bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat serta mampu menyiapkan anak didik kita untuk menghadapi masa depan,” harapnya.
Kunjungan PMCA turut disambut oleh Kepala Seksi Pembinaan Guru SMA Dit Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (Dikmen dan Diksus) Diksus Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga (GTK) Kependidikan Kemdikbud, Wendi Kuswandi, Staf Pembinaan Guru SMA Dit Pembinaan Guru Dikmen Diksus Ditjen GTK Kemdikbud, Rubiah, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika serta seluruh guru dan tenaga pendidik di SMKN 1 Cimahi.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dewi Sartika mengapresiasi prestasi yang diraih Rudi. Menurutnya, Rudi adalah perwujudan dari visi Jabar, yakni menjadi guru juara. “Pak Rudi adalah jagoan kita, baik untuk Provinsi Jabar maupun negara Indonesia,” ujarnya.
Kadisdik mengungkapkan, kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Thailand melalui kegiatan seperti ini merupakan upaya yang baik guna meningkatkan mutu pendidikan.
“Ini adalah salah satu kolaborasi yang memang harus dilakukan karena memberi banyak manfaat bagi kita semua. Khususnya di bidang pendidikan guna meningkatkan sumber daya guru yang ada,” ucapnya.
Kepala SMKN 1 Cimahi, Daud Saleh menyatakan hal serupa. Ia memuji raihan prestasi tenaga pendidik di sekolahnya itu.
“Pak Rudi memang memiliki kemampuan dan etika yang bagus serta sangat kompeten di bidangnya. Prestasi beliau sangat membanggakan dan memang layak dinobatkan sebagai guru berprestasi,” ungkapnya.
Mengenal PMCA
Sementara itu, anggota Komite Princess Maha Cakhri Award (PMCA) Foundation, Piniti Ratananukul mengatakan, penghargaan tersebut diberikan kepada seluruh guru berprestasi di 12 negara ASEAN yang telah memberikan dampak signifikan bagi siswa.
“Penghargaan ini kita berikan kepada guru yang beredukasi optimal. Kita pilih Pak Rudi karena beliau memiliki kriteria tersebut,” ucapnya.
Piniti menjelaskan, PMCA dilaksanakan setiap dua tahun sekali, dimulai pada 2015. Saat itu, guru asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Herwin Harmid berhasil meraih prestasi tersebut. Dua tahun kemudian, giliran guru asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Encon Rahman yang sukses mewakili Indonesia.
Selain meraih penghargaan, Rudi dan 12 guru lainnya di negara ASEAN akan diberi ruang untuk mengembangkan praktik pembelajaran guna meningkatkan kualitas diri guru tersebut, sekaligus membantu guru-guru yang berada di negara asalnya.
“Penghargaan ini untuk memberikan praktik pembelajaran terbaik yang menginspirasi serta bisa menjadi contoh bagi para guru di Asia Tenggara,” pungkasnya. (Red)