SUMBER, fajarsatu.- Pasca banjir melanda beberapa waktu lalu yang merendam dihampir seluruh sudut warga Desa Gamel, Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Cirebon langsung menyalurkan bantuan berupa alat kebersihan bagi masyarakat yang beberapa waktu lalu rumahnya terendam banjir.
“Ini bentuk kepedulian kami, kami salurkan alat kebersihan,” ucap Ketua Fraksi Partai Golkar, Anton Maulana saat ditemui di Balai Desa Gamel, Kamis (13/2/2020).
Selain menyalurkan bantuan, sebagai legislator Anton pun mengaku sambil menyerap aspirasi dari apa yang disampaikan oleh masyarakat mengingat Kecamatan Plered masuk ke dalam daerah pemilihan dirinya. Pihaknya pun mendorong, agar Pemda segera bergerak melakukan upaya pencegahan.
“Kemudian, kita juga mendorong PUPR dan BBWS untuk memperbaiki pintu air yang rusak,” kata dia.
Lanjut dia, kondisi sungai sendiri terutama disekitar wilayah Desa Gamel dan sekitarnya sudah masuk dalam kondisi yang kritis. Sehingga dengan kondisi demikian dirinya menegaskan agar segera dinormalisasi.
Masih kata Anton, belum pernah dilakukan perbaikan sedikit pun oleh pihak yang berkaitan. Padahal, banjir hampir setiap tahun terjadi.
“Yang disayangkan, meskipun terbilang rutin, hampir setiap tahun banjir terjadi, ternyata kurang mendapat respon dari pemerintah. Meskipun pengaduan sudah dilakukan oleh Kuwu Desa Gamel,” tuturnya.
Politisi yang kini duduk di Komisi III DPRD itu mengaku akan mendesak dinas terkait, agar bisa memberikan perhatian. Dalam waktu dekat, akan ada rapat koordinasi dengan BBWS, DPUPR, Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan serta BPBD Kabupaten Cirebon.
“Kita akan adakan rapat koordinasi. Kita akan tekan dinas terkait segera selesaikan persoalan banjir. Perbaikan itu sudah harus ada. Menjadi kebutuhan masyarakat yang tidak bisa dinanti-nanti,” ucapnya.
Hal yang sama disampaikan anggota Fraksi Partai Golkar, Siska Karina SH MH. Saat ini, sudah seharusnya Kabupaten Cirebon bisa menyelesaikan banjir.
“Image banjir itu, harus dihilangkan. Kami yang saat ini duduk di komisi IV akan berkoordinasi dengan BPBD. Untuk terus waspada,” tegasnya.
Menurutnya, penyebab banjir yang selama ini sering terjadi di Desa Gamel, karena terdapat tiga sungai yang bermuara disatu sungai.
“Ini lah makannya, pentingnya untuk dinormalisasi. Sudah muara disatu sungai, sungainya mengecil. Kan bahaya. Kalau soal kiriman sampah, apa persoalannya,” kata dia.
Sementara itu, Kuwu Desa Gamel, Junaedi mengaku berterimakasih atas bantuan dari Fraksi Golkar. Warganya sangat membutuhkannya.
Junaedi menjelaskan setiap turun hujan, wilayahnya selalu tergenang oleh banjir dengan ketinggian yang bervariatif, mulai dari 10 sampai dengan 70 cm.
Ia membenarkan belum adanya perhatian pemerintah. Meski proses pengajuan setiap tahun dilayangkan. Untuk solusi yang saat ini sudah ada, akan dilakukan pengerukan. Mengambil anggaran dari dana PIK Kecamatan. Nilainya sebesar Rp 50 juta. Tapi solusi paling tepat, diharapkan adanya normalisasi sungai.
Junaedi menjelaskan saat banjir, sebanyak 17 RT dari 4 RW terendam. Paling parah, ada di Blok Cahaya Permai. Kehadiran legislator pun menjadi jawaban, setelah sekian lama tidak mendapat perhatian Pemda.
“Diharapkan ada tindakan nyata. Kami butuh ada normalisasi,” pungkasnya. (FS-7)