SUMBER, fajarsatu.- Belum selesainya permasalahan sampah di Kabupaten Cirebon, dipicu oleh beberapa faktor. Salah satu permasalahan yang harus segera dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon adalah masalah armada pengangkut sampah.
Demikian dikatakan Anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Fraksi Golkar, Anton Maulana saat menggelar Reses Persidangan I Thun 2020 yang berlangsung di Desa Wotgali, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Rabu (4/3/2020).
Ia menyebut, armada pengangkut sampah yang ada sekarang ini hanya berjumlah 29 unit, belum lagi kondisi armada yang tidak layak jalan karena kerusakan atau faktor teknis lainnya sehingga tidak bisa mengangkut sampah ke TPA di Gunung Santri.
“Saya juga heran kenapa pada tahun anggaran 2020 ini tidak ada anggaran penambahan armada, karena armada ini sangat penting sekali. Bagaimana tidak penting, Kabupaten Cirebon memiliki 40 kecamatan, kalau armadanya hanya 29 unit itu belum yang rusak atau karena faktor lain sehingga tidak bisa jalan, jelas tidak bisa mengangkut sampah,” ujar Anton saat ditemui fajarsatu.com di lokasi reses.
Anggota DPRD dari Komisi III ini juga mengatakan, dirinya akan mengupayakan untuk penambahan armada truk sampah pada anggaran perubahan nanti, agar permasalahan ini bisa diselesaikan dengan lebih cepat lagi.
“Kalau untuk TPA saya kira tidak ada masalah, karena kontraknya masih 2-3 tahun lagi, yang paling penting sekarang adalah armada pengangkut sampahnya,” katanya.
Politisi Partai Golkar ini juga mengkitisi banyaknya alat penghancur sampah yang sudah dikeluarkan oleh Pemda Kabupaten Cirebon terkesan mangkrak dan tidak bermanfaat, ini lebih dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pihak terkait terhadap pengoprasian mesin cacah ini.
“Harusnya sosialisasi penggunaan alat pencacah sampah ini juga bisa maksimal, sehingga kerja dari alat pencacah sampah juga bisa bermanfaat bagi masyarakat, agar permasalahan sampah juga bisa lebih cepat selesai,” terangnya.
Anton juga menambahkan, sejauh ini pihaknya juga sedang melakukan kajian lebih jauh terkait keberadaan TPA diluar dari TPA Gunung Santi, dan dari hasil kajian ini, nantinya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Kabupaten Cirebon.
“Untuk TPA memang sementara berada di Gunung Santri, namun kami sedang mewacanakan agar TPA ini berada di tepian laut, namun kami masih melakukan kajian-kajian terkait masalah TPA ini, semoga saja hasil nya bisa bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Cirebon,” pungkasnya. (FS-5)